Artikel ini berisi ringkasan materi atas
ilmu yang diperoleh, dengan harapan membagikannya menjadikan amal jariyah.
Allahumma aamiin.
Do’akan semoga istiqamah, ya!
Seri Ngaji Jomblo
" Biar Nggak Nyesel Setelah
Nikah "
Oleh: Ustadz Felix Siauw
Sumber: Youtube Channel Ust. FelixSiauw
Seringkali muncul pertanyaan,
bagaimana cara kita untuk mencari seorang pasangan?
Sebelumnya dikisahkan
tentang seseorang yang diminta untuk mencari sebuah kayu terbaik di hutan. Syaratnya
hanya satu, yakni harus selalu jalan ke depan, tidak boleh kembali berbalik ke
belakang. Ketika ia memasuki hutan tersebut, ia menemukan sebuah kayu yang
cukup bagus. Namun ternyata ia tidak memilih kayu tersebut untuk dibawa
kembali, melainkan berpikir,
“Ini baru permulaan,
disini aja sudah ada kayu yang bagus. Mungkin di depan ada lagi kayu yang lebih
baik dari ini”, tukasnya.
Ia meninggalkan kayu
tersebut, kemudian kembali berjalan ke depan. Ia menemukan kayu yang lebih bagus
dari kayu pertama, namun dengan alasan dan harapan yang sama, ia memilih untuk
mengabaikan kayu tersebut. Hal tersebut terus ia lakukan hingga tibalah di
tengah hutan. Setelah di tengah hutan, ia berujar pada dirinya,
“Wah disini aja kayunya
sebagus ini. Lebih cerah warnanya, lebih kokoh. Pasti didepan ada yang lebih
bagus lagi”.
Betul memang didepan ia
temui kayu yang lebih bagus. Namun dengan dalih yang sama ia terus berjalan ke
depan hingga tak terasa dia telah sampai ke ujung hutan, ia berpikir,
“Baiklah, kali ini, kalau
saya mendapatkan kayu seperti kayu kedua yang saya temukan, akan saya ambil dan
bawa pulang.”.
Namun ternyata sampai ke
luar hutan, kayu yang ada tidak sebaik kayu-kayu sebelumnya, sehingga ia tidak
dapat membawa kayu ke rumahnya.
Hal tersebut menggambarkan
orang yang mau menikah namun tidak tahu alasan dan tujuan menikah. Terus-menerus
berharap, mungkin nanti di depan ada yang lebih baik. Hingga akhirnya nanti
menyesal akan harapan-harapannya yang tidak pasti. Karena manusia senantiasa
berada diantara harapan dan penyesalan.
Bagaimana caranya agar tidak
panjang angan-angan dan menyesal?
1. Perjelas alasan menikah, atas dasar apa menikah,
dan apa yang ingin dilakukan setelah menikah maka semuanya akan semakin mudah.
2. Orang seperti apa yang akan saya perlukan.
Tidak perlu mencari yang sempurna. Namun jika terdapat kelebihan misal cantik /
tampan, itu sebagai bonus. Bagaimanapun memilih adalah tentang kecenderungan.
3. Jangan keras kepala hanya inginkan si dia.
Jika seperti itu, maka nafsu yang terlibat disana, bukan syariah. Jika inginkan
si dia untuk menggapai ridha Allah, maka tidak akan ada rasa kecewa jika takdir
berkata lain.
Wallahu
‘alam bissawab.
0 komentar:
Post a Comment
Untuk kritik dan sarannya mohon dilampirkan dibawah ini.... Terima Kasih