*

Pages

Wednesday 7 November 2018

Micro-sleeping

Apa sih micro-sleeping itu?

Nah sebelum aku share tentang micro-sleeping, aku ingin cerita tentang kejadian yang aku alami dulu beberapa hari yang lalu.

Demi meningkatkan awareness kita tentang bahayanya micro-sleeping ini.


Sepulang dari mendonorkan darah di PMI kota Bandung saya langsung bergegas pulang. Karna Ayah khawatir (kita janjian sama-sama mau transfusi darah, tapi ayah ditolak soalnya tensi nya lagi tinggi, duh 😓 efek kelelahan mudik ke tasik), saya bakalan lemas setelah donor darah (padahal abis donor darah itu dikasih makanan, yang bener-bener awalnya tuh kerasa agak lemes, eh seudah makan langsung kerasa seger bangetngetnget).

Meluncurlah saya langsung kerumah, lama perjalanannya kira-kira 1.5jam an (dengan menggunakan motor). Mungkin salahnya saya disitu, istirahat saya belum cukup, namun langsung bergegas mengendarai motor untuk pulang kerumah.

Diperjalanan saya merasa bugar. Mata dapat terbuka dengan lebar. Ketika dalam jarak 15menit menuju rumah, tiba-tiba saya merasa mata saya semakin lama mulai menutup secara bertahap. Saya berpikir, “ini mata kenapa yak, kok makin mau nutup terus. Buka eh, bukaaa! Astagfirullah.”

Saya tetap mengendarai motor saya, hingga saya mengedipkan mata karena saya merasa ada serangga yang masuk kearah kerudung / helm saya. Disitu saya benar-benar sangat kaget dan segera menepi.

Saya segera melepas helm dan mencoba mengeluarkan serangga yang rasanya tadi tiba-tiba masuk. Namun.......tidak ada apa-apa.
Saya melepas kacamata saya. Beristigfar.

Ya Allah. Janganlah serangga-serangga terbang ke muka pas lagi nyetir, lirih saya.
Saya pun kembali berkendara. Sampai dirumah. 

Pada saat kejadian tsb sebenarnya saya berpikir bahwa Allah SWT melindungi saya dari menutup mata berangsur-angsur itu dengan menghadirkan serangga. Sehingga saya bisa kembali “fresh”.

Malamnya saya ingin menceritakan kepada orangtua saya. Tapi saya takut. Takut izin berkendara saya dicabut 😅 wkwwkkw.
Akhirnya setelah dirasa momennya pas, saya pun menceritakannya.
Dan akhirnya, ayah pun bilang. Itu adalah micro-sleeping. Dan seharusnya, beliau meminta saya untuk sejenak beristirahat lagi.

Microsleep terjadi karena otak memasuki kondisi istirahat atau tidur saat tubuh masih beraktivitas dalam kondisi terjaga. Hal ini disebabkan otak tidak dapat bertahan diantara rasa lelah dan kondisi terjaga. Meskipun demikian, tidak semua bagian otak tertidur.
Source: hellosehat.com

Sebuah studi menemukan bahwa gejala microsleep diakibatkan berkurangnya aktivitas otak bagian thalamus yang berperan dalam meneruskan respon ke bagian anggota gerak. Thalamus juga berperan dalam mengatur mekanisme tertidur sehingga adanya penurunan aktivitas dapat dengan mudah membuat seseorang tertidur.
Source: hellosehat.com



Segi medisnya mah bisa tanya budok, padok, atau temen scientist lainnya deh hehehe.

Jadi kebayang kan bahayanya micro-sleeping? Bisa menyebabkan kecelakaan, guys. Naudzubillahimindzalik.

Katanya sih faktor-faktor yang membuat kita beresiko mengalami microsleep adalah:
  • Gangguan tidur, spt insomnia
  • Tidur malam kurang dari 6 jam
  • Efek samping pengobatan

Demi menghindarinya apa sih yang bisa kita lakukan:
  • Beristirahat 1-2 jam sekali ketika berkendara
  • Tidur malam yang cukup dan berkualitas

Segitu aja ulasan mengenai microsleep. Semoga gada yang ngalamin ya!
Naudzubillahimindzallik.
Share:

Search in This Blog

Pesan untuk Penulis

Name

Email *

Message *

Another Blog

Tulisan Terbaru!

Witsqa Masak: Yumurtali Patates

DISCLAIMER!  Witsqa Masak merupakan kumpulan resep yang terhitung berhasil untuk dipraktekkan oleh saya. Sumber resepnya sendiri bisa berasa...