*

Pages

Friday 25 October 2019

[Book Review] Pernah Tenggelam

Judul Buku           :    Pernah Tenggelam
Penulis                 :    Fuadh Naim
Penerbit               :    Alfatih Press
Tahun                  :    September 2019 (Cetakan pertama)
Jumlah Halaman   :    225 hlm.


Gue hijrah bukan karena dikatain anak alay
Gue hijrah bukan karena diledekin pengikut dajjal
Gue hijrah bukan karena disebut pecinta plastik

Gue hijrah karena suatu hari gue mulai menemukan diri gue berdiri di sebuah persimpangan jalan antara Islam dan Hallyu..
Ada banyak hal yang Islam larang namun Hallyu lakukan
Sebaliknya, ada banyak yang Islam perintahkan namun Hallyu abaikan
Identitas gue mulai dipertanyakan. Apakah gue lebih memilih sejarah menulis gue sebagai seorang Muslim... atau K-Wavers?
--------

Pernah Tenggelam berisi tentang kisah nyata seorang mantan K-Wavers yang kemudian tersadar dan memutuskan untuk meninggalkannya.

Adapun daftar isi dari buku ini adalah sebagai berikut:
Pendahuluan
BAB 1 : Gelombang Oppa
BAB 2 : Bermain ombak
BAB 3 : Pernah tenggelam
BAB 4 : Ada apa dengan Korea?
BAB 5 : Dehallyusinasi
BAB 6 : Comeback stage
Penutup

QUOTES
Kalau al-qur’an aja nggak bisa menyadarkanmu, apalagi hanya seonggok buku semurah ini? – hlm. 7
Kita muslim, beriman kepada Allah dengan segenap aturan-Nya. Korea atheis, tidak percaya Allah palagi syariat-Nya. Maka aneh kalau kedua hal ini bisa berjalan mesra. – hlm. 46
Kamu mungkin tidak Gay atau Lesbian, namun sangat mungkin memaklumi perilaku Oppa sayang-sayangan. Semua tergantung informasi apa yang sering kita telan. Sering salah makan, semakin nikmat yang harusnya menjijikkan. – hlm. 63
Kita sering kecewa dan tidak bahagia, karena tontonan ajarkan tuk mengejar dunia. Kita sering putus asa dan tak berdaya, karena tontonan ajarkan bahwa Tuhan tak berkuasa. – hlm. 99
Kita akan menghadapi fan-war sesungguhnya. Nanti kamu masuk fandom yang mana, tergantung hasil latihan di dunia. Dulu terbiasa belain siapa? – hlm. 160
Semoga kita nggak salah menentukan pilihan, dan kelak bisa sama-sama berada di surga-Nya, saling berbincang tentang lucunya kita dulu di dunia, yang pernah salah mencinta. – hlm. 224




PERSPEKTIF SAYA
“Wah apaan nih? Oh tentang pecinta Korea-an yang hijrah. Nggak butuh lah kayaknya aku baca buku itu. Aku kan ndak korea-an, nggak suka fangirling-an.”, itu yang pertama kali terlintas di pikiran saya ketika melihat buku ini.

Saya yang menonton reality show, film atau drama korea alakadarnya saja yang bukan termasuk golongan garis keras merasa tidak terlalu penting juga membaca buku ini. Namun, ternyata saya salah. Buku yang dapat dilahap dalam satu hari saja ini pun, dapat menyentil hati saya.

Saya yang notabene bukan pecinta Korea-an banget saja terkadang merasa ‘offended’ ketika membaca lembar demi lembar dari buku ini. Terkadang selalu ‘denying’ seraya berkata, “Kan aku nggak segila itu Koreaannya.”

Ketika membaca buku ini kalian akan dibuat kaget karenaa penulis semasa dahulu benar-benar merupakan penggila Korea. Sampai- sampai hal yang tidak lumrah dilakukan sebagai seorang berkewarganegaraan Indonesia pun dilakukannya.

Kira-kira apa sih kisah yang sesungguhnya? Penasaran kan? Langsung aja cusss baca bukunya.

Terakhir. Banyak sekali hal yang bisa saya dapatkan dari catatan hati kang Fuadh Naim ini. Membuat saya ingin tetap terus berusaha untuk menjadi sebaik-baiknya umat Rasulullah SAW. Semoga Allah senantiasa mampukan.

Pokoknya buku ini highly recommended!

Share:

Search in This Blog

Pesan untuk Penulis

Name

Email *

Message *

Another Blog

Tulisan Terbaru!

Witsqa Masak: Yumurtali Patates

DISCLAIMER!  Witsqa Masak merupakan kumpulan resep yang terhitung berhasil untuk dipraktekkan oleh saya. Sumber resepnya sendiri bisa berasa...