Artikel ini berisi ringkasan materi atas
ilmu yang diperoleh, dengan harapan membagikannya menjadikan amal jariyah.
Allahumma aamiin.
Do’akan semoga istiqamah, ya!
"Iman Sebelum Al-Qur'an"
Oleh: Ustadz Salim A. Fillah
Sumber: Pro-You Channel
🎵 Iman tak dapat
diwarisi 🎵
Sunan at-tirmidzi dalam suatu kaidah dalam
bukunya, “Iman itu bertambah dan berkurang, naik dan turun, menguat dan
melemah. Bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiaatan.”. Sehingga,
cara menjaga iman adalah dengan ketaatan. Ini merupakan lingkaran malaikat,
seperti diilustrasikan sebagai berikut.
Circle flow lingkaran malaikat Courtesy: https://wfawitsqa.blogspot.com/ |
Begitu terus seharusnya. Tetapi sebagai
manusia terkadang alpa, futur, sehingga ketika seperti itu, minimal kita tetap
beribadah dengan tidak kehilangan yang fardhu (wajib) nya.
Cara menjaga fardhu, diantaranya:
1.
Menjaga komitmen kepada Allah SWT
2.
Bersama orang-orang yang benar / berada di
lingkungan yang baik
Karena ketika bersama orang, setidaknya ada
yang mengingatkan, berbeda jika sendiri.
3.
Al-qur’an
menyuburkan / menjaga keimanan
Dari Ibnu Mas’ud, “Kami dahulu belajar iman
dulu, baru al-qur’an turun. Maka iman kami menjadi kuat karena al-qur’an.”.
Al-qur’an adalah penyembuh berbagai penyakit di dalam jiwa, misal sombong,
dengki, tamak, rakus. Apa yang mau dipersombongkan? Ibadah? Tentu saja sudah
kalah dari Iblis yang 4000 tahun berdiri, 4000 tahun rukuk, 4000 tahun sujud,
itupun berakhir su’ul khatimah. Bahkan, nabi Sulaiman A.S. yang bahkan Jin saja
tunduk padanya, berdo’a selalu berdo’a agar selalu dapat bersyukur pada-Nya.
Wallahu
‘alam bissawab.
0 komentar:
Post a Comment
Untuk kritik dan sarannya mohon dilampirkan dibawah ini.... Terima Kasih