*

Pages

Tuesday, 23 February 2016

Kenangan dengan Luqman

“Nandaaaaa…… udah siap belum?”, teriak Ibu dari dalam mobil sedan butut yang sedang dipanaskan mesinnya.
“Iya buuuu.. tunggu sebentar.”, ujarku sembari memasukkan sebuah kaset kedalam tas mungilku.

Aku Nanda, aku berusia…….hm…berapa tahun ya? Pokoknya aku baru kelas 3 SD. Hari ini adalah hari yang paling istimewa bagiku! Mengapa? Karena aku akan menghadiri sebuah acara puncak sekaligus pengumuman ataş hasil perlombaan yang telah aku lewati selama sebulan terakhir. Yang menegangkan bukanlah hasil pengumumannya, tapi…..aku akan bernyanyi diatas panggung süper mewah itu! Ya, aku sudah berncana untuk meminta izin kepada guru pembimbingku agar aku mendapatkan izin untuk menyanyikan lagu nasyid kesayanganku yang berjudul Astagfirullah yang ditenarkan oleh seorang penyanyi wanita yang kulupa siapa namanya.
Aku dan Ibu pun bergegas menjemput guru pembimbing dan beberapa teman sebayaku bersama Ibu mereka masing-masing. Dengan penuh percaya diri aku berkata,
“Bu Endang, Nanda pengen nyanyi lagu Astagfirullah ya bu di panggung nanti. Nanda udah hapal lagunya, ini bu kasetnya.”, ucapku seraya menyerahkan kaset tersebut.
Setibanya kami di tempat acara, Bu Endang dengan sigapnya namun tanpa menghilangkan kesan femininnya menghampiri panitia bermaksud menyampaikan maksud hatiku.
“Oh... Sebentar kalau begitu.”, jawabnya.
Hanya itu yang jelas terdengar. Dengan mata berbinar-binar, aku menanti kabar yang akan dibawakan oleh guru pembimbing rohaniku tersebut.
“Nanda... Katanya kalau nyanyi, udah ada penyanyi aslinya yang bakal dateng, nanti mungkin Nanda bisa nyanyi bareng-bareng sama beliau, jadi Nanda gak bisa nyanyi sendiri diatas panggung....”,jelasnya panjang lebar.
Aku menundukkan wajahku. Aku bersedih. Aku sudah sangat menantikan kesempatan ini.
“Tapi.... Kalau Nanda mau, katanya dibutuhkan orang buat ngaji pas waktu pembukaan. Mau gak?”, tanyanya lembut.
“Hm.”, aku mengangguk. Senyumku kembali merekah. Semangatku kembali berapi-api.
“Yuk, Ibu dengerin dulu ngajinya Nanda.”, diajaknya aku untuk duduk di suatu tempat.
“Q.S. Al-Luqman ayat 12-17, ya Nanda. Kita coba lancarkan dulu sekarang. Bismillah.”, ujar Bu Endang.
Beberapa menit kami menyempatkan diri untuk berlatih, aku yang masih bernaluri anak kecil tidak sedikitpun merasa gugup untuk mengaji di hadapan beratus-ratus orang dan disiarkan secara langsung di salah satu saluran televisi swasta ternama di Indonesia.
Berikut adalah kutipan Q.S. Al-Luqman: 12-17
Q.S. Al-Luqman: 12-17

 “Aaaaaaa!!”, jeritan yang cukup memekakan telinga.
Orang-orang menjerit karena aku yang bertubuh kecil nan mungil ini duduk diatas sebuah kursi yang tingginya setara pinggangku. Dengan susah payah aku berusaha duduk. Setelah terduduk, seorang abang datang menghampiriku seraya memberikan kitab suci Al-Qur’an kepadaku. Yang membuat mereka menjerit adalah caraku memegang Al-Qur’an yang super jumbo itu. Yang seolah akan tergelincir dari pangkuanku. Namun, Alhamdulillah hari ini berlalu dengan sangat lancar. Bahkan hari itu ditutup dengan menyanyi lagu bersama Ita Purnamasari dan Dwiki Darmawan, serta kawan-kawanku yang lainnya. Dan yang tak kalah mengejutkan, aku dinyatakan sebagai juara harapan 3 se-Bandung Raya dalam perlombaan Anak Shaleh Award tersebut. Alhamdulillah!!! Setidaknya aku bukanlah juara berharap :P
Semenjak hari itu, Q.S. Al-Luqman: 12-17 menjadi ayat favoritku.

Share:

3 comments:

  1. Bagus kak. Alurnya jelas. Tapi kata "dan" gak boleh habis titik karena dan itu kata sambung. Itu aja. Keseluruhannya keren. 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. I appreciate that. Makasih ya :) Nanti saya koreksi ulang..

      Delete
  2. Kalau bisa tulis juga ttg hikmah di ayat2 tersebut.

    ReplyDelete

Untuk kritik dan sarannya mohon dilampirkan dibawah ini.... Terima Kasih

Search in This Blog

Pesan untuk Penulis

Name

Email *

Message *

Archives

Another Blog

Tulisan Terbaru!

Witsqa Masak: Yumurtali Patates

DISCLAIMER!  Witsqa Masak merupakan kumpulan resep yang terhitung berhasil untuk dipraktekkan oleh saya. Sumber resepnya sendiri bisa berasa...