Beberapa minggu setelah kepulangan saya ke Indonesia, tiba akhirnya pada sebuah titik puncaknya dan tak sanggup menahannya. Saya terjatuh sakit. Drop. Saya mengira hanya sakit biasa.
"Ah palingan flu, banyak minum air juga inshaaAllah cukup", ujar saya.
Karena Alhamdulillah dalam record sakit saya, jikalau saya sakit saya jarang untuk langsung mendatangi dokter ataupun meminum obat. Mencoba menyelesaikan dengan yang alami-alami saja. Meminum madu dan susu.
Namun, kali itu berbeda. 2 minggu lamanya kondisi tubuh saya naik turun. Akhirnya saya terpaksa untuk mencoba meminum obat warung. Waktu itu obat batuk. Mungkin dikarenakan efek samping dari obat batuk, saya merasa napas menjadi pendek dan engap. Sangat sulit bagi saya untuk bernapas.
Puncak-puncaknya adalah pada suatu malam, saya merasa demam, namun untuk menarik selimut saya tak mau, karena merasa sangat gerah. Napas sesak, napas semakin pendek dan seperti mengeluarkan gerungan kecil. Lalu, saya menatap langit-langit kamar di kegelapan malam seraya merenungkan,
"Ya Allah, jangan dulu ambil nyawaku sekarang. Aku belum siap. Aku sangat belum siap", berbisik sambil tak terasa meneteslah air mata ini.
Setelah hari itu, saya merenung dan merenungkan apa yang telah terjadi pada saya. Tak ada yang mengetahui perkara usia. Ibadah saya masih sangatlah kurang, saya pun masih banyak salah kepada orang-orang.
Beberapa hari berlalu, Alhamdulillah saya kembali bugar.
"Ah palingan flu, banyak minum air juga inshaaAllah cukup", ujar saya.
Karena Alhamdulillah dalam record sakit saya, jikalau saya sakit saya jarang untuk langsung mendatangi dokter ataupun meminum obat. Mencoba menyelesaikan dengan yang alami-alami saja. Meminum madu dan susu.
Namun, kali itu berbeda. 2 minggu lamanya kondisi tubuh saya naik turun. Akhirnya saya terpaksa untuk mencoba meminum obat warung. Waktu itu obat batuk. Mungkin dikarenakan efek samping dari obat batuk, saya merasa napas menjadi pendek dan engap. Sangat sulit bagi saya untuk bernapas.
Puncak-puncaknya adalah pada suatu malam, saya merasa demam, namun untuk menarik selimut saya tak mau, karena merasa sangat gerah. Napas sesak, napas semakin pendek dan seperti mengeluarkan gerungan kecil. Lalu, saya menatap langit-langit kamar di kegelapan malam seraya merenungkan,
"Ya Allah, jangan dulu ambil nyawaku sekarang. Aku belum siap. Aku sangat belum siap", berbisik sambil tak terasa meneteslah air mata ini.
Setelah hari itu, saya merenung dan merenungkan apa yang telah terjadi pada saya. Tak ada yang mengetahui perkara usia. Ibadah saya masih sangatlah kurang, saya pun masih banyak salah kepada orang-orang.
Beberapa hari berlalu, Alhamdulillah saya kembali bugar.
Hingga pada suatu hari saya menemukan sebuah video persembahan dari Ust. Hanan Attaki yang intinya menyatakan, "Jikalau shalat subuh berjamaah, maka niscaya jikalau ia diambil nyawanya hari itu, ia akan masuk kedalam surga. Jikalau ia tidak diambil nyawanya hari itu, Allah akan menjaga amalannya dan membuat hari itu penuh dengan keberkahan." Sayangnya, saya sudah mencarinya kembali namun tidak dapat menemukannya. Pertama: Menjaga shalat Shubuh dapat jaminan masuk surga Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ “Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat Shubuh dan Ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari, no. 574 dan Muslim, no. 635) Kedua: Menjaga shalat Shubuh dapat jaminan masuk surgaKetiga: Yang menjaga shalat Shubuh akan mendapatkan jaminan Allah Dari ‘Umaroh bin Ruwaibah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا “Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat Shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat Ashar).” (HR. Muslim, no. 634). Dari Jundab bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِى ذِمَّةِ اللَّهِ فَلاَ يَطْلُبَنَّكُمُ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَىْءٍ فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِى نَارِ جَهَنَّمَ “Barangsiapa yang shalat Shubuh, maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang shalat Shubuh tanpa jalan yang benar. Jika tidak, Allah akan menyiksanya dengan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim, no. 657) Sumber: http://www.dareliman.or.id/biar-semangat-bangun-shubuh/ |
0 komentar:
Post a Comment
Untuk kritik dan sarannya mohon dilampirkan dibawah ini.... Terima Kasih