Majelis Percikan Iman (MPI)
Ust. Aam Amiruddin
06 Mei 2018
Masjid Al-Multazam, Ciganitri
Notulensi
DISCLAIMER: Majelis Percikan Iman (MPI) biasanya diawali dengan
tilawah bersama-sama, dilanjutkan dengan menghafal 2 ayat al-qur’an
bersama-sama, dilanjutkan dengan Q&A, dengan acara utama yakni kajian yang
disampaikan oleh Ust. Aam Amiruddin
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Q&A
Ketika ayah / ibu telah ditinggal meninggal oleh pasangan, kemudian
berhajat untuk memiliki pasangan kembali, maka izinkanlah. Kita tidak berhak
untuk melarangnya, namun berhak
untuk memberikan pandangan.
|
Blue mosque. Koleksi pribadi. |
Topik: Tarhib Ramadhan
Tarhib artinya memberikan semangat.
Adapun beberapa hadits yang perlu diketahui sebelum masuknya bulan
Ramadhan adalah:
1. Dilarang berpuasa satu atau dua hari sebelum
Ramadhan.
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda,
لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ
بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ
“Janganlah kalian berpuasa satu
atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali seseorang yang punya kebiasaan puasa,
maka bolehlah ia berpuasa.” (HR. Bukhari no. 1914 dan Muslim no. 1082)
Contohnya adalah yang terbiasa
puasa daud, maka tak apa untuk berpuasa pada satu atau dua hari sebelum
masuknya bulan Ramadhan.
2. Ramadhan
dimulai ketika hilal telah terlihat.
Itulah alasan mengapa pemerintah
selalu melakukan sidang isbat. Isbat sendiri memiliki arti menetapkan.
3. Shaum
tidak sah kecuali sebelum subuh sudah berniat.
Dari Ibnu Umar RA dari Hafshoh –istri Nabi
SAW-, Nabi SAW bersabda,
مَنْ لَمْ
يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ
“Barangsiapa siapa yang tidak berniat sebelum
fajar, maka puasanya tidak sah.” (HR. Abu Daud no. 2454, Tirmidzi no. 730, dan
Nasa’i no. 2333)
Shaum wajib tidak boleh dibatalkan, kecuali karena alasan yang syar’i,
yakni sakit atau sedang dalam perjalanan. Sedangkab, shaum sunnah boleh
dibatalkan meski hanya sekedar untuk menghormati tamu ataupun teman, karena
tergiur dengan makanan yang terlihat lezat, dan lain-lain.
Shaum sunnah senin-kamis.
Boleh jika ternyata hanya shaum pada setiap
senin saja atau hanya pada tiap kamis saja. Tidak ada keterikatan harus senin
dan kamis dilakukan. Islam adalah agama yang mudah.
Shaum sunnah daud.
Tidak harus berselang satu hari, bisa dua
hari bahkan tiga hari. Misal, hari Minggu shaum, Selasa tidak shaum maka tidak
apa-apa, Rabu shaum, dan seterusnya. Tidak menyulitkan. Karena jika dipersulit,
kapan kalian akan memulainya?
4. Dianjurkan
untuk selalu makan sahur sebelum shaum wajib ataupun sunnah.
Nabi SAW memerintahkan demikian
karena di dalam sahur terdapat keberkahan. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah
SAW bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى
السَّحُورِ بَرَكَةً
“Makan sahurlah karena
sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim
no. 1095
Dalil yang mendukung pernyataan
jarak antara sahur dan adzan subuh adalah praktek Nabi SAW dalam makan sahur
sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut,
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
أَنَّ نَبِىَّ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – وَزَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ تَسَحَّرَا ،
فَلَمَّا فَرَغَا مِنْ سَحُورِهِمَا قَامَ نَبِىُّ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم –
إِلَى الصَّلاَةِ فَصَلَّى . قُلْنَا لأَنَسٍ كَمْ كَانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمَا مِنْ
سَحُورِهِمَا وَدُخُولِهِمَا فِى الصَّلاَةِ قَالَ قَدْرُ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِينَ
آيَةً
Dari Anas bin Malik, Nabi Allah SAW
dan Zaid bin Tsabit pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan
sahur, Nabi pun berdiri untuk pergi shalat, lalu beliau shalat. Kami pun
berkata pada Anas, “Berapa lama jarak antara waktu selesai makan sahur dan
waktu pengerjaan shalat?” Beliau menjawab, “Sekitar seseorang membaca 50 ayat.”
(HR. Bukhari no. 1921 dan Muslim no. 1097).
50 ayat secara tartil, tidak
lamban. Yakni kurang lebih sekitar setengah jam.
Sedangkan imsak memiliki arti
berjaga-jaga.
5. Dianjurkan
untuk menyegerakan berbuka.
Hadits no. 658 dari kitab
Bulughul Maram, Ibnu Hajar membawakan hadits:
وَعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ : لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
وَلِلتِّرْمِذِيِّ مِنْ
حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ : قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : أَحَبُّ عِبَادِي إلَيَّ أَعْجَلُهُمْ
فِطْرًا
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu
‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia
senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.”
(Muttafaqun ‘alaih).
Jadi jika kita menyegerakan
berbuka maka ada sebuah jaminan bahwa kita akan senantiasa berada didalam
kebaikan.
Untuk berbuka disunnahkan dengan
kurma atau buah yang tidak tersentuh api (tidak diolah lagi). Misal; pisang,
apel.
Sop buah dan kolek maupun jus
tentunya tidak termasuk kedalam kriteria ini.
6. Allah
SWT tidak butuh orang yang berpuasa tapi tetap melakukan dosa.
Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dari Ramadhan kali ini.
Wassalam.
Referensi: