*

Pages

Friday, 2 October 2015

[Book Review] Suami, Ayah, Dosen, Teman, Mentor Teladan

The Last Lecture Cover


Bismillahirrahmanirrahim..
Artikel ini didedikasikan untuk program rutin mingguan ODOS (One Day On Sayfa, arti: Satu hari sepuluh halaman) berupa book review. ODOS sendiri merupakan sebuah program yang dirintis oleh beberapa mahasiswi yang sedang berdomisili di Turki yang terinspirasi dari Perintis Challenge yg sekarang berubah menjadi KG (Kita Gerak).

Apa yang akan kalian kalian lakukan jika ternyata didapati bahwa kalian tengah mengidap sebuah penyakit? Bukan penyakit biasa. Penyakit yang menurut penelitian para dokter ahli hanya sedikiiiiit orang saja yang mampu kembali bugar seperti sediakala. Kanker pankreas. Dalam novelnya yang bernuansa kisah nyata ini, sang penulis sekaligus tokoh utama, Randy Pausch, menuliskan potongan-potongan memori yang penuh dengan kebahagiaan namun tak luput dari berbagai pesan moral. Randy Pausch, yang saat itu sedang aktif sebagai seorang professor di bidang computer science di universitas Carnegie Mellon ini tengah mengidap penyakit kanker pankreas yang setelah menjalani operasi dan berbagai kemoterapi itu dinyatakan sembuh dari penyakitnya. Namun sayangnya, penyakit tersebut hinggap kembali dan dinyatakan tumbuh berkembang biak didalam tubuhnya, dan sang dokter memberitahukannya bahwa usianya tak lebih dari enam bulan, terhitung semenjak diagnosa rumah sakit dipaparkan.
Mengetahui usianya yang sudah tak lama lagi, Randy yang awalnya jatuh, menenggelamkan dirinya bersama seluruh kesedihannya merubah pikirannya. Ia pun kembali ceria seperti sediakala. Ia juga memutuskan untuk membuat “The Last Lecture”, mengenai pelajaran kehidupan yang diperuntukkan kepada anak-anaknya. Dibungkus dalam sebuah video dan catatan yang pada akhirnya menjadi sebuah novel ini merupakan ide ‘super keren’ seorang ayah beranak tiga. Sebagai seorang ayah ia sadar, bahwa ia tak dapat menemani anak-anaknya ketika beranjak remaja, maka dari itu ia memberikan ‘petuah-petuah’ yang dibalut dalam beberapa video.
Tidak seperti orang-orang yang mengidap kanker lainnya, Randy Pausch menjalani kehidupan sehari-harinya dengan penuh semangat dan keceriaan yang membuat orang-orang tak menyangka bahwa pemuda -----sebenarnya ia telah menikah dan dianugerahi tiga orang anak----- yang semangatnya selalu meletup-letup ini mengidap sebuah penyakit yang akan merenggut nyawanya dalam hitungan bulan saja. Berikut merupakan salah satu cerita lucu tersebut: 
Suatu hari Randy kedapatan ditilang polisi gegara menggunakan sejenis mobil gunung melewati perbatasan kota.
Sang polisi sontak bertanya, “Mana SIM Anda?”
Randy pun merogoh sakunya seraya memberikan sebuah kartu.
Sang polisi keheranan, “Anda bukan warga asli sini, mengapa Anda berada disini?”
Randy yang baru saja pindah menuju daerah pedesaan tersebut mengaku bahwa ia belum sempat membuat SIM baru didaerahnya.
Polisi yang terlampau penasaran itu tak hentinya bertanya, “Mengapa?”
Randy dengan sedikit nada tidak bersabar menjawab, “Saya sedang mengidap sebuah penyakit. Dokter mengatakan usia saya tak lama lagi. Saya tidak punya banyak waktu untuk membuat SIM yang baru.”, jawabnya lugas.
“Anda terlihat sehat? Jangan coba-coba bodohi saya ya.”. ujar polisi tersebut percaya diri.
Langkah terakhirpun Randy lakukan, ia membuka kausnya sembari menunjuk ke arah luka-luka sayatan bekas operasi. Polisi tersebut pun percaya dan bergidik hingga menampakkan wajah ngeri, “Anda sangat bugar. Tidak terlihat sedang sakit sama sekali.”, ujarnya.
Randy pun berlalu sembari meninggalkan senyumnya.

Ada pepatah yang mengatakan, “Belajarlah dari pengalaman orang lain, karena butuh waktu seumur hidup untuk mendapatkan berbagai pengalaman.”, nah, novel The Last Lecture ini benar-benar mengajarkan saya banyak hal. Berikut adalah petikan-petikan menarik yang dapat saya rangkum:
1.      Pengalaman adalah sesuatu yang kamu dapatkan ketika kamu tidak mendapatkan yang kamu inginkan.
2.      Tanyakan pada dirimu sendiri: Apakah kamu telah menggunakan waktumu pada hal yang baik?
3.      Dinding yang kokoh itu ada untuk sebuah alasan.
4.      Buatlah mimpi orang lain menjadi mungkin!
5.      Obati penyakitnya, bukan gejalanya! (Penasaran dengan kisah yang ini? Silahkan baca di bab 33)
6.      Menggerutu bukanlah sebuah strategi yang baik. Kita semua memiliki waktu dan tenaga yang terbatas. Ketika kita menggerutu, itu takkan membantu kita mencapai tujuan. Dan itu takkan membuat sesuatu apapun menjadi lebih baik.
7.      Randy pernah berkata kepada muridnya, “Saya tahu kamu pintar. Tapi semua orang disini juga pintar. Jadi, pintar saja tidak cukup. Saya ingin orang yang berhati hati hadir didalam tim ini, yang mau membantu dan membuat orang lain bahagia berada disini.”
8.      Salah satu mentor terbaik yang dimiliki oleh Randy, Andy van Dam, sekaligus orang yang selalu ia panggil “Uncle Dutch” itu suatu hari hendak berbincang bersama Randy Pausch seraya berkata, “Pergilah keluar, lalu lakukan segala hal yang telah orang-orang lakukan untukmu.”
9.      Perbincangan bersama Uncle Dutch yang tak kalah menarik pun menarik untuk saya bagikan disini. Suatu hari ketika Randy berputus asa akan jenjang pendidikan Doktoralnya, gundah gulana menerpa hatinya. Haruskah ia memutuskan untuk langsung bekerja saja? Kegundah gulanaannya tersebut mengantarkannya menuju pamannya tersebut. Tiba-tiba saja pamannya berkata, “Kau harus lulus Doktoral. Dan jadilah professor!”
“Mengapa saya harus melakukan hal tersebut?”, tanya Randy.
Lalu sang paman menjawab, “Karena kamu adalah salesman yang baik. Dan jika kamu berencana untuk bekerja disebuah perusahaan, maka kamu akan dijadikan seorang salesman. Sedangkan kamu lebih pantas menjual sesuatu yang lebih berguna, seperti ilmu.”
10.  Dan lain sebagainya….
Yang saya sebutkan diatas hanyalah segelintir kecil pesan moral yang seorang Mr. Pausch ingin sampaikan kepada para pembacanya. Untuk lebih lengkapnya silahkan baca novelnya dari awal sampai dengan akhir. Silahkan klik di link berikut ini.
Dijamin gak akan nyesel deeeh! Highly recommended!

Selamat berakhir pekan..

Terima Kasih. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembacanya.
Kritik dan saran bisa dilampirkan..

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Untuk kritik dan sarannya mohon dilampirkan dibawah ini.... Terima Kasih

Search in This Blog

Pesan untuk Penulis

Name

Email *

Message *

Another Blog

Tulisan Terbaru!

Witsqa Masak: Yumurtali Patates

DISCLAIMER!  Witsqa Masak merupakan kumpulan resep yang terhitung berhasil untuk dipraktekkan oleh saya. Sumber resepnya sendiri bisa berasa...