The Last Lecture Cover |
Bismillahirrahmanirrahim..
Artikel ini
didedikasikan untuk program rutin mingguan ODOS (One Day On Sayfa, arti: Satu
hari sepuluh halaman) berupa book review.
ODOS sendiri merupakan sebuah program yang dirintis oleh beberapa mahasiswi
yang sedang berdomisili di Turki yang terinspirasi dari Perintis Challenge yg sekarang berubah
menjadi KG (Kita Gerak).
Apa yang akan kalian kalian lakukan jika ternyata
didapati bahwa kalian tengah mengidap sebuah penyakit? Bukan penyakit biasa.
Penyakit yang menurut penelitian para dokter ahli hanya sedikiiiiit orang saja
yang mampu kembali bugar seperti sediakala. Kanker pankreas. Dalam novelnya
yang bernuansa kisah nyata ini, sang penulis sekaligus tokoh utama, Randy
Pausch, menuliskan potongan-potongan memori yang penuh dengan kebahagiaan namun
tak luput dari berbagai pesan moral. Randy Pausch, yang saat itu sedang aktif
sebagai seorang professor di bidang computer
science di universitas Carnegie Mellon ini tengah mengidap penyakit kanker
pankreas yang setelah menjalani operasi dan berbagai kemoterapi itu dinyatakan sembuh
dari penyakitnya. Namun sayangnya, penyakit tersebut hinggap kembali dan dinyatakan
tumbuh berkembang biak didalam tubuhnya, dan sang dokter memberitahukannya
bahwa usianya tak lebih dari enam bulan, terhitung semenjak diagnosa rumah
sakit dipaparkan.
Mengetahui usianya yang sudah tak lama lagi, Randy
yang awalnya jatuh, menenggelamkan dirinya bersama seluruh kesedihannya merubah
pikirannya. Ia pun kembali ceria seperti sediakala. Ia juga memutuskan untuk
membuat “The Last Lecture”, mengenai pelajaran kehidupan yang diperuntukkan kepada anak-anaknya. Dibungkus dalam sebuah video dan
catatan yang pada akhirnya menjadi sebuah novel ini merupakan ide ‘super keren’
seorang ayah beranak tiga. Sebagai seorang ayah ia sadar, bahwa ia tak dapat menemani
anak-anaknya ketika beranjak remaja, maka dari itu ia memberikan
‘petuah-petuah’ yang dibalut dalam beberapa video.
Tidak seperti orang-orang yang mengidap kanker
lainnya, Randy Pausch menjalani kehidupan sehari-harinya dengan penuh semangat
dan keceriaan yang membuat orang-orang tak menyangka bahwa pemuda
-----sebenarnya ia telah menikah dan dianugerahi tiga orang anak----- yang
semangatnya selalu meletup-letup ini mengidap sebuah penyakit yang akan
merenggut nyawanya dalam hitungan bulan saja. Berikut merupakan salah satu
cerita lucu tersebut:
Suatu hari
Randy kedapatan ditilang polisi gegara menggunakan sejenis mobil gunung
melewati perbatasan kota.
Sang polisi
sontak bertanya, “Mana SIM Anda?”
Randy pun
merogoh sakunya seraya memberikan sebuah kartu.
Sang polisi
keheranan, “Anda bukan warga asli sini, mengapa Anda berada disini?”
Randy yang
baru saja pindah menuju daerah pedesaan tersebut mengaku bahwa ia belum sempat
membuat SIM baru didaerahnya.
Polisi yang
terlampau penasaran itu tak hentinya bertanya, “Mengapa?”
Randy dengan
sedikit nada tidak bersabar menjawab, “Saya sedang mengidap sebuah penyakit.
Dokter mengatakan usia saya tak lama lagi. Saya tidak punya banyak waktu untuk
membuat SIM yang baru.”, jawabnya lugas.
“Anda
terlihat sehat? Jangan coba-coba bodohi saya ya.”. ujar polisi tersebut percaya
diri.
Langkah
terakhirpun Randy lakukan, ia membuka kausnya sembari menunjuk ke arah
luka-luka sayatan bekas operasi. Polisi tersebut pun percaya dan bergidik
hingga menampakkan wajah ngeri, “Anda sangat bugar. Tidak terlihat sedang sakit
sama sekali.”, ujarnya.
Randy pun
berlalu sembari meninggalkan senyumnya.
Ada pepatah yang mengatakan, “Belajarlah dari
pengalaman orang lain, karena butuh waktu seumur hidup untuk mendapatkan
berbagai pengalaman.”, nah, novel The Last Lecture ini benar-benar mengajarkan
saya banyak hal. Berikut adalah petikan-petikan menarik yang dapat saya
rangkum:
1.
Pengalaman adalah sesuatu yang kamu
dapatkan ketika kamu tidak
mendapatkan yang kamu inginkan.
2.
Tanyakan pada dirimu sendiri: Apakah
kamu telah menggunakan waktumu pada hal yang baik?
3.
Dinding yang kokoh itu ada untuk
sebuah alasan.
4.
Buatlah mimpi orang lain menjadi
mungkin!
5.
Obati penyakitnya, bukan gejalanya!
(Penasaran dengan kisah yang ini? Silahkan baca di bab 33)
6.
Menggerutu bukanlah sebuah strategi
yang baik. Kita semua memiliki waktu dan tenaga yang terbatas. Ketika kita
menggerutu, itu takkan membantu kita mencapai tujuan. Dan itu takkan membuat
sesuatu apapun menjadi lebih baik.
7.
Randy pernah berkata kepada muridnya,
“Saya tahu kamu pintar. Tapi semua orang disini juga pintar. Jadi, pintar saja
tidak cukup. Saya ingin orang yang berhati hati hadir didalam tim ini, yang mau
membantu dan membuat orang lain bahagia berada disini.”
8.
Salah satu mentor terbaik yang dimiliki
oleh Randy, Andy van Dam, sekaligus orang yang selalu ia panggil “Uncle Dutch”
itu suatu hari hendak berbincang bersama Randy Pausch seraya berkata, “Pergilah
keluar, lalu lakukan segala hal yang telah orang-orang lakukan untukmu.”
9.
Perbincangan bersama Uncle Dutch yang
tak kalah menarik pun menarik untuk saya bagikan disini. Suatu hari ketika
Randy berputus asa akan jenjang pendidikan Doktoralnya, gundah gulana menerpa
hatinya. Haruskah ia memutuskan untuk langsung bekerja saja? Kegundah
gulanaannya tersebut mengantarkannya menuju pamannya tersebut. Tiba-tiba saja
pamannya berkata, “Kau harus lulus Doktoral. Dan jadilah professor!”
“Mengapa saya harus melakukan hal tersebut?”, tanya
Randy.
Lalu sang paman menjawab, “Karena kamu adalah salesman yang baik. Dan jika kamu
berencana untuk bekerja disebuah perusahaan, maka kamu akan dijadikan seorang salesman. Sedangkan kamu lebih pantas
menjual sesuatu yang lebih berguna, seperti ilmu.”
10. Dan
lain sebagainya….
Yang saya
sebutkan diatas hanyalah segelintir kecil pesan moral yang seorang Mr. Pausch
ingin sampaikan kepada para pembacanya. Untuk lebih lengkapnya silahkan baca
novelnya dari awal sampai dengan akhir. Silahkan klik di link berikut ini.
Dijamin gak
akan nyesel deeeh! Highly
recommended!
Selamat berakhir
pekan..
Terima Kasih. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi
pembacanya.
Kritik dan saran bisa dilampirkan..
0 komentar:
Post a Comment
Untuk kritik dan sarannya mohon dilampirkan dibawah ini.... Terima Kasih