Bismillah…
Apa kabar,
kawan-kawan? Semoga selalu sehat yaaaaa J
Sebelumnya saya pernah membahas mengenai sebuah Komunitas Bahasa di
Bandung yang bernama Fakta Bahasa Bandung.
Alhamdulillah di liburan musim panas 2015 kemarin saya diberikan
kesempatan untuk bisa mengamalkan ilmu yang saya miliki, yakni mengajarkan
Bahasa Turki. Melalui komunitas tersebutlah saya dapat mewujudkan salah satu
keinginan saya untuk dapat men-transfer-kan
ilmu yang semoga akan menjadi berkah dan penuh manfaat.
Beberapa hari setelah saya mendaftarkan diri dengan mengisi form,
memberikan CV (eh ngasih CV gak ya… Lupa hehe), serta mengirimkan silabus
Bahasa Turki, saya harap-harap cemas, akankah ada yang mendaftar untuk belajar
Bahasa Turki.
Hingga ayah saya berkata, “De, jumlah siswa yang daftarnya ada dua puluh
orang de, harus siap ya..”, ujarnya sangat yakin.
“Kok ayah bisa tau sih? Ade aja gak tahu. Lihat darimana? Internet?”,
tanyaku penasaran.
“Ada lah dari internet”, jawabnya.
Setelah perbincangan kami detik itu, saya mulai menguatkan mental saya,
jikalau nantinya ternyata akan banyak ataupun sedikit orang yang belajar Bahasa
Turki. Saya memang suka mengajar / sharing / apapun itu yang berkaitan dengan
menyebarkan ilmu, namun jujur, saya sama sekali tidak tahu-menahu mengenai
metode pengajaran yang efektik, efesien, baik dan menarik. Maka dari itu saya
berusaha mencari metode yang baik dengan memposisikan diri saya sebagai seorang
murid yang akan belajar Bahasa Turki dengan kondisi tidak mengenal Bahasa Turki
samasekali.
Sisanya melalui media bermacam-macam video dan aplikasi unik dan menarik
lainnya.
Karena berhubung waktu yang saya miliki untuk tinggal di Indonesia
tidaklah lama, hanya kurang dari dua bulan. Jadi, saya meminta sang koordinator
agar bisa mempercepat pengaturan jadwal saya untuk mengajar. Yang ternyata
jadwal tersebut sang tutor itu sendiri lah yang menentukannya. Saya yang sangat
menghargai “Family Time”, memberikan syarat, “Saya boleh diganggu hari apa aja,
asalkan jangan sabtu-minggu”, karena sabtu dan minggu adalah hari-hari dimana
kami sekeluarga bisa utuh berkumpul. Dan mereka menyanggupi serta memahaminya.
Berikut
adalah dokumentasi kegiatan saya tersebut.
Hari pertama ditemai oleh ibu tercinta |
Hari pertama |
Hari ke sekian |
Pertemuan terakhir |
Terima
Kasih. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembacanya.
Kritik dan
saran bisa dilampirkan J
Mohon maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan, karena tujuan saya
hanya ingin sharing pengalaman.
0 komentar:
Post a Comment
Untuk kritik dan sarannya mohon dilampirkan dibawah ini.... Terima Kasih