*

Pages

Monday, 30 August 2021

Witsqa Masak: Yumurtali Patates


DISCLAIMER! Witsqa Masak merupakan kumpulan resep yang terhitung berhasil untuk dipraktekkan oleh saya. Sumber resepnya sendiri bisa berasal dari mana saja; youtube, blog, resep turun-temurun, dll. Selamat mencoba!


#WitsqaMasak lagi nih guys. Kali ini bikin yumurtalı patates, sajian ala Turka termudah yang dapat diciptakan dari dapur indahmu. Kalau diartikan sih ya: yumurta itu telur sedangkan patates itu adalah kentang. Jadi yumurtalı patates itu maksudnya kentang dengan telur. Hidangan ini sangat sederhana, mudah, murah, dan tentunya menggoyang lidah.
Selamat mencoba! Afiyet bal şeker olsun, arkadaşlar!











Share:

Monday, 23 August 2021

Witsqa Masak: Terong Balado

DISCLAIMER! Witsqa Masak merupakan kumpulan resep yang terhitung berhasil untuk dipraktekkan oleh saya. Sumber resepnya sendiri bisa berasal dari mana saja; youtube, blog, resep turun-temurun, dll. Selamat mencoba!   



Ini nih, menu sederhana, tapi setelah nemu tricknya yang lebih 'klik' bisa banget bikin nambah berkali-kali. #WitsqaMasak lagi guysssss. Kali ini bikinnya terong balado. Yayaya, tau banget kalau menu ini super simpel. Tapi aku cuma mau kasih satu tips aja, yang mungkin bakalan cocok juga buat kalian: awalnya, terong digorengnya sampai cukup kering. Yakin deh pasudah bercampur dengan bumbu baladonya itu, uwow mashaaAllah sedepp.. Bertekstur gitu.
Selamat mencoba! Afiyet bal şeker olsun, arkadaşlar!








Share:

Thursday, 19 August 2021

Math dalam Kehidupan Sehari-hari yang Tidak Disadari

 Purpose: for someone's Podcast


Jadi teringat pernah diajak diskusi yang mengarah ke perdebatan tentang aplikasi dari matematika dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya hal selain dari penjumlahan dan pengurangan saat bertransaksi aka belanja.  Sebenarnya segala sesuatu di hidup kita itu selalu berkaitan dengan math atau if you really learn math properly there will be some beneficial soft skill formed, unintentionally.

Tapi sebelum kita bener-bener ngobrol tentang aplikasi math dalam kehidupan sehari-hari yang kita nggak sadari, aku ada sebuah cerita yang menarik gitu. Mau denger gak?
Jadi pernah diceritakan sama dosenku tentang pengalaman beliau menanamkan konsep math ke orang-orang  Timur aka putra-putri Papua. Mungkin, kita bahkan nggak sadar juga akan hal ini. Mindblowing. Jadi beliau nanya, penjumlahan dan pengurangan itu udah sangat jelas konsepnya. Sesuatu yang kita miliki bertambah atau berkurang. Tapi ketika konsep operasi dasar aritmetika yang satu ini, mereka mengkritisi. Pembagian.
Penjumlahan = 1 + 1 =  2 >>>> saya punya 1 apel, kemudian terdapat 1 tambahan apel lagi. Maka apel yang saya miliki, yang ada di tangan saya itu 2. Setuju ya? Fine.
Pengurangan = 3 - 1 = 2 >>>> saya punya 3 apel, kemudian diminta adik 1 apel. Maka apel yang saya miliki, yang ada di tangan saya itu 2. Setuju juga ya sampai disini? Fine.
Nah ini, pembagian = 4 : 2 = 2 >>>> saya punya 4 apel, kemudian dibagikan ke 2 orang sama banyak. Maka apel yang saya miliki, yang ada di tangan saya itu 0. "Kan habis saya bagikan bu?", gitu katanya. Lucu deh hehehe.
Padahal pada konsep pembagian disini tuh : saya punya 4 apel, kemudian apel tsb mau dibagikan ke 2 orang. Jadi masing-masing orang tsb dapat berapa? 2.
Nah orang tsb mungkin kebingungan karna untuk penjumlahan dan pengurangan kan setiap hasilnya adalah jumlah yang ada di tangan kita. Di tangan kita nya mesti di underline dan di block hehe.
Tapi ada yang dilewatkan, yaitu konsensus. Jadi ini tuh namanya konsesus math. Udah kesepakatan para ahli dari jaman dahulu kala, kalau operasi penjumlahan gimana ngerjainnya, kalau operasi pengurangan gimana ngerjainnya, kalau operasi pembagian gimana ngerjainnya, dst. Dan kalau udah konsensus artinya kita emang mesti ikuti. Aturan baku lah ya.
Salut banget tapi. Bener-bener nggak kepikiran sih kalau aku akan hal kayak gitu sebenernya. And I feel like getting my AHA moment gitu pas denger cerita ini. W-O-W mashaaAllah.

Aplikasi math dalam kehidupan sehari-hari yang kita nggak sadari, diantaranya:
  1. Soft skill
    Bisa systematically thinking, analytical thinking, reasoning skill, decision making skill, dll
    Systematically thinking dan berpikir efektif
    Menggunakan prinsip yang biasa diaplikasikan oleh orang yang biasa bergelut dengan data: ambil informasi yg dibutuhkan aja, yang gak perlu mah nggak usah.
    Or simply kalau di soal-soal pas sekolah dulu kadang dikasih soal cerita yang panjang dan banyak banget komponen yang diberikan, misalnya A - G. Tapi kalau kita cuma butuhnya C, D, F doang mah, A, B dan yang lainnya ya nggak perlu ribet-ribet kita pikirin dong ya?

    Nah, case dalam sehari-harinya gimana?
    Ini udah contoh paling klasik sih: Mau masak terong balado (duh kan enak, jadi laper hehe)
    (asumsinya kita bakalan masaknya terong balado yang default ya, nggak dikreasikan macam-macam oleh para bunda hehe).
    Pas mau masak terong balado palingan kan yang kita butuhkan apa? Terongnya, per-cabe-an, per-bawang-an, gitu kan ya main ingredientsnya.
    Nah pas mau masak si terong balado ini sebenernya kita juga udah belanja sekalian ayam, mercimek, tahu, dll. Apa perlu yang tadi kita belanjain itu brus kita masukin semua buat dimasak terong balado? Nggak kan ya. 

    Atau ketika dirumah belum ada bahan-bahannya, pastinya kita mesti nge-list dulu gitu kan apa aja sih yang harus kita beli untuk bikin terong balado ini. Gak mungkin kan ketika mulai masak, lagi potong-potong terongnya, eh keinget belum beli per-cabe-an. Pergi dulu beli cabe. Terus lagi lanjut masak, eh keinget lagi belum beli per-bawang-an. Cuss dulu beli bawang. Kan jadinya nggak efektif banget.
    Ini kita gak pakai bantuan faktor luar: kayak minta tolong adik buat pergi dulu ya wkwkk.

    Nah soft skill lainnya mungkin bisa Reasoning Skill yang terbentuk.

    Reasoning skill
    Mungkin yang ini bakalan berasa banget impactnya itu sama anak-anak math yang harus banget buat pembuktian-pembuktian. Menurutku itu adalah sebuah seni nya dari math ketika kita harus bisa memilih komponen yang mana yang harus diambil, dan nggak sekenanya aja. Pasti ada alasan fundamental yang bikin kita milih sesuatu buat dijadikan tools atau diterapkan tuh dalam pembuktian kita.

    Nah unconciously, kita tuh jadi terbangun gitu mental dan prinsip kalau mau memutuskan sesuatu itu pasti ada alasannya. Mau itu sesimpel-simpelnya alasan. Atau alasan yang berantai, yang kalau salah satu rantainya keputus atau nggak kuat. Sudah: Domino effect, ambyar semua.

    Decision making
    Selain masih berkaitan dengan reasoning skill ya. Dalam ilmu math itu ada namanya game theory, pernah ambil ders (matkul) nya nggak els? (Scope listeners nya anak-anak Indo yang pernah kuliah di Turki atau semua anak Indo ya ini tuh?)
    Mungkin anak math atau ekonomi emang familiar sama subjek ini: game theory. Ini tuh seru banget lah matkulnya. Bakalan bermanfaat banget buat para pelaku bisnis gitu lah ya. Disitu kita belajar teknik-teknik dalam membuat keputusan dengan mempertimbangkan potensi rival kita (kalau dalam dunia ekonomi bisnis ya). Tools yang digunakan di subjek ini: payoff matrix gitu. Jadi isinya bisa kayak: keuntungan yang bakalan diperoleh dari setiap strategi yang kita pilih. Di adjust aja sesuai kasus yang lagi dibahasnya.

    Ini malah jadi promosi matkul ya? Hehe.
    Dulu aku ambil ini pas S1 sih. Bener-bener matkul paling fun yang kuambil selama S1 setelah number theory dan bahasa Jerman hihi.


  2. Kriptografi pada ATM
    Nah selanjutnya, yang pakai math dan mungkin kita nggak sadar itu adalah penerapan kriptografi pada ATM.
    Wah, ini tuh tadinya bidang yang ingin banget aku perdalam. Sampe dosenku juga dulu pernah nawarin supaya aku ambil S2 kripto. Tapi karna aku merasa banyak missing points, belum bisa connecting the dots, dan setelah 2 tahun mencoba penjajakan buat seriusin bidang ini, menimbang-nimbang, berakhir dengan : kalau diibaratkan kabel, masih kusut banget konsepnya di kepalaku itu hehe. Tapi aku yakin kusut gitu karena learning path yang kujajaki itu yang rada amburadul hehe. Tapi overall ini seru banget, apalagi kalau udah diaplikasikan pakai software. Kita nge-enkripsi pesan yang kita kirimkan ke orang lain gitu. Serunya banget-banget-banget.

    keyword: prospek

    Kriptografi (atau kriptologi; dari bahasa Yunani κρυπτός kryptós, "tersembunyi, rahasia"; dan γράφειν graphein, "menulis", atau -λογία logi, "ilmu"). Ilmu tentang mengenkripsi informasi yang berupa text. Jadi kayak menyembunyikan informasi gitu supaya publik gak bisa langsung baca. Kriptografi merupakan suatu ilmu ataupun seni mengamankan pesan oleh cryptographer.
 Ilmu dan seni untuk membuka (breaking) ciphertext disebut dengan Cryptanalysis, sedangkan orang yang melakukannya disebut cryptanalyst. Jadi kayak "playing detective" ya hehe.
    Sedikit tentang kriptografi.........
    Pada prinsipnya, Kriptografi memiliki 4 komponen utama yaitu:
    - Plaintext, yaitu pesan yang dapat dibaca
    - Ciphertext, yaitu pesan acak yang tidak dapat dibaca
    - Key, yaitu kunci untuk melakukan teknik kriptografi
    - Algorithm, yaitu metode untuk melakukan enkripsi dan deskripsi
    Enskripsi (Encryption) adalah sebuah proses menjadikan pesan yang dapat dibaca (plaintext) menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca (ciphertext).
    Deskripsi merupakan proses kebalikan dari enskripsi dimana proses ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algortima 'pembalik' dan key yang sama.

    Kriptologi ini pas tahun 2017an aku proyeksikan bakalan demanding gitu di masa depan. tapi ternyata permintaan pasarnya lebih banyak pada me-manage dan mengolah data ketimbang menyembunyikan informasi. jadi lebih banyak data analyst, business analyst, data manager, data scientist, ketimbang kriptografer. Karena butuh linear algebra dan number theory yang kuat banget juga sih.

    Contoh aplikatifnya sih gini: aku kirim email ke kamu, misal "Els minggu depan kita nge-wafel yuk!". Nah nanti yang kamu terima emang pesan dari aku yang isinya seperti itu (harusnya), tapi ntar yang muncul malahan kayak text dengan abjad yang acak gitu. Kalau kamu masukkan kuncinya, baru deh, the real message from me nya bisa kamu baca. Kuncinya bisa aku share sama kamu. Gitu lah simpel nya mah.

    Tapi kan sebenernya ngirim pesan yang dienkripsi mah masih kurang berasa dalam kesehariannya.
    ATM (anjungan tunai mandiri / automatic teller machine)
    Pita magnetic (yang berwarna hitam di bagian belakang kartu debit) yang menyimpan nomor kartu, PIN (personal identification number), dan data keamanan untuk pengaksesan ATM.
    Cara kerja:
    Saat  terjadi  transaksi,  ATM  akan  terhubung  dengan  jaringan  perbankan untuk  berkomunikasi  dengan  komputer  server  bank.  Sehingga  data  PIN  yang  ada  dalam  kartu  ATM  akan  dicocokkan  dengan yang ada dalam server bank. Jika cocok, maka server akan memperbolehkan transaksi berlangsung.


  3. Golden ratio pada Beauty things and Website
    Golden ratio (φ) merupakan sebuah angka yang sangat spesial dalam matematika. Golden ratio adalah bilangan irasional yang nilainya mendekati 1,618. Angka ini sering muncul dalam konsep geometri, seni, arsitektur, hingga struktur makhluk hidup. Google it! Deret Fibonacci juga termasuk golden ratio, dan kalau secara geometri ada tuh biasanya bentuknya kayak cangkang siput, dari patokan ukuran kecil ke besar itu ikutin deret Fibonacci.

    Nah aplikasinya dari golden ratio itu misalnya pada wajah, disebut sebagai Golden Section atau Divine Proportion. Titik tengahnya adalah mata. Hidung dan mulut itu berada di golden section diantara mata dan dagu. Ada apps nya gitu deh kalau gak salah tentang ini. Jadi kita upload foto, terus ngelihat akurasi kita ke arah golden ratio itu seberapa. Dan ini yang jadi beauty standard yang biasa diterapkan di negeri ginseng, semakin wajahnya mendekati golden ratio semakin dinyatakan cantik. Gitu cenah.

    Masih banyak lagi sih, kalau dalam arsitektur misalnya bentuk piramid.



Sources:









Share:

Monday, 16 August 2021

Witsqa Masak: Sambal Taichan

DISCLAIMER! Witsqa Masak merupakan kumpulan resep yang terhitung berhasil untuk dipraktekkan oleh saya. Sumber resepnya sendiri bisa berasal dari mana saja; youtube, blog, resep turun-temurun, dll. Selamat mencoba!


Setelah sebelumnya melihat kemudahan dalam menggoyang lidah melalui hidangan ayam taichan. Doi akan terasa lebih menggugah jika disandingkan dengan ini nih: sambal taichan. Sebenernya sih sambal ini bukan dikhususkan untuk hidangan ayam taichan doang, tapi bisa juga dipadankan dengan mie bakso atau soto ayam. Super yummm!
Selamat mencoba! Afiyet bal şeker olsun, arkadaşlar!

Bahan-bahan:
  • 12 cabe rawit
  • 2 siung bawang putih
  • Garam gula secukupnya
  • Air 150 ml
  • Sedikit minyak

Cara membuat:
  1. Masukkan semua bahan ke blender, lalu blender
  2. Goreng

Inspired by @safiracrespin (lagi) hehehehe.














Share:

Thursday, 8 July 2021

Witsqa Masak: Ayam Taichan

DISCLAIMER! Witsqa Masak merupakan kumpulan resep yang terhitung berhasil untuk dipraktekkan oleh saya. Sumber resepnya sendiri bisa berasal dari mana saja; youtube, blog, resep turun-temurun, dll. Selamat mencoba!


#WitsqaMasak lagi nihh! Kali ini bikin hidangan mudah tapi nempel di lidah lainnya, yaitu....... ayam taichan! Menu ini tuh sangat cocok bagi kawan-kawan yang berminat untuk melakukan diet sehat, karna dalam proses pembuatannya tidak menggunakan minyak sama sekali dan bagian ayam yang digunakan adalah dada (low-fat). Kalau digorengnya agak burnt dikiiit aja, cucok deh.

Nah, temen sejatinya hidangan ini tuh sambal taichan dan terong balado. Nanti inshaaAllah kapan-kapan ku share yaak! Kapan-kapan ajaa😛 heheh
Selamat mencoba! Afiyet bal şeker olsun, arkadaşlar!


Bahan-bahan:
  • Dada ayam, potong kotak-kotak
  • 3 siung bawang putih, dicacah
  • Garam secukupnya
  • Merica 1 sdm

Langkah-langkah:
  1. Masukkan bawang putih cacah ke dalam wadah berisi ayam yang sudah dipotong dadu
  2. Masukkan bumbu-bumbu
  3. Marinasi min. 30 menit
  4. Digoreng tanpa minyak


Inspired by: ig @safiracrespin










Share:

Monday, 5 July 2021

Witsqa Masak: Tahu Cabe Garam

DISCLAIMER! Witsqa Masak merupakan kumpulan resep yang terhitung berhasil untuk dipraktekkan oleh saya. Sumber resepnya sendiri bisa berasal dari mana saja; youtube, blog, resep turun-temurun, dll. Selamat mencoba!


Balik lagi dengan #WitsqaMasak. Kali ini aku ingin share resep yang kutemukan dan berhasil, yakni membuat Tahu Cabe Garam. Ini tuh cocok banget dipadankan sama Daging Sapi Bumbu ala Jimbaran yang pernah aku share sebelumnya. Hidangan ini enak bangetnya dimakan selagi hangat, apalagi pas lagi hujan kayaknya enak banget buat dijadikan camilan juga. Pertama kali coba di sebuah resto ala Sunda di Bandung, langsung jatuh cinta. Super crunchy, tendangan bawang putih yang super legit berkolaborasi sama si daun bawang, bawang merah, dan rawit. Enak pisan! Dijamin ketagihannnn...


Inspired by Chef Devina Hermawan, ada juga resep-resep doi yang mudah untuk dieksekusi tapi hasilnya bener-bener kayak ala resto gitu, salah satu andalanku adalah Spaghetti Aglio e Olio.




Bahan-bahan:
  • 10 Tahu sutra putih ukuran kecil
  • 10 bawang putih cincang
  • 10 bawang merah cincang
  • 100-200 gr tepung maizena
  • 2 batang daun bawang iris
  • 5-10 cabai rawit sesuai selera
  • Gula, garam, dan kaldu jamur sesuai selera (kaldu jamur bisa diganti kaldu ayam, kaldu sapi, atau MSG)
  • Minyak goreng secukupnya

Langkah-langkah:
  1. Potong tahu menjadi beberapa bagian, lalu rendam di air garam
  2. Lapisi tahu dengan tepung maizena
  3. Diamkan 2-3 menit lalu goreng hingga kering
  4. Tumis bawang putih hingga kering, lalu tiriskan
  5. Tumis bawang merah hingga layu dan harum
  6. Masukkan daun bawang dan cabai rawit
  7. Tambahkan gula, garam, dan kaldu jamur sesuai selera
  8. Masukkan tahu yang sudah digoreng
  9. Matikan kompornya
  10. Masukkan bawang putih kering, aduk merata dengan tumisan bumbu
  11. Tahu Cabai Garam siap disajikan











Share:

Thursday, 1 July 2021

Witsqa Masak: Daging Sapi Bumbu ala Jimbaran

DISCLAIMER! Witsqa Masak merupakan kumpulan resep yang terhitung berhasil untuk dipraktekkan oleh saya. Sumber resepnya sendiri bisa berasal dari mana saja; youtube, blog, resep turun-temurun, dll. Selamat mencoba!


Wah postingan instagramku udah cukup bersarang laba-laba yakk. Udah lama banget gak nulis kayaknya tuh. Puntennnnnn! Nah kali ini aku bakalan balik lagi share dalam #WitsqaMasak. Seperti biasa, tujuannya sih pengarsipan resep-resep yang daku berhasil, tapi kalau bisa jadi inspirasi buat kalian mah alhamdulillah pisan.
Kali ini aku mau buat: "Daging Sapi Bumbu ala Jimbaran"

Yang bikin ku tertarik buat eksekusi adalah karena kuahnya itu lohhh super kental dan agak pedas, orang Sunda mah bilangnya kuled. Terlihat sangat mantap. Ini ternyata cocok banget dipadankan dengan tahu cabe garam yang super crunchy, nikmat banget dimakan selagi hangat.
Kalau kata pak suamikk mah, "Alhamdulillah berasa makan di resto"
Happy nggak tuh buuukkk?! Alhamdulillah tsumma alhamdulillah. Bukan karna ku jago di dapur ya bunn.

Sloganku mirip-mirip si tuan tikus di film Ratatouille, ANYONE CAN COOK! Tapi kalau punyaku mah SEMUA ORANG BISA MEMASAK, ASALKAN MENEMUKAN RESEP YANG TEPAT DAN PUNYA BAHAN YANG LENGKAP atau at least ada substitute-nya lah ya bunn.
Have a nice day, everyone!

Inspired by @safiracrespin, banyak juga resep-resep doi yang mudah untuk dieksekusi dengan bahan yang mudah juga ditemukannya. 



Bahan-bahan:
  • 1 kg daging iga sapi
    aku substitute dengan daging biasa
  • 4 sdm saus tiram
  • 3 sdm saus tomat
  • 1 sdm saus sambal
  • gula merah bubuk 2 sdm
  • garam, gula secukupnya
  • cabe rawit merah sesuai selera
  • 1 tangkai sereh geprek
  • 5-10 lembar daun jeruk
  • Air
  • perasan jeruk limau di akhir
Bumbu halus:
  • bawang merah 4 siung
  • bawang putih 7 siung
  • 1 buah bombay
  • jahe bubuk 1 sdt/ 1 ruas
  • kunyit bubuk 2 sdm/ 3 ruas
  • 1 sdm terasi bubuk/ 2 buah
Note: jahenya sebagian aku haluskan, sebagian aku geprek

Langkah-langkah:
  1. Rebus daging hingga empuk dengan metode 5-30-7
    5 menit direbus, 30 menit didiamkan, dan 7 menit direbus kembali
  2. Haluskan bumbunya, lalu tumis menggunakan api sedang.
  3. Tambahkan semua bahan-bahannya kecuali jeruk limau
  4. Oseng hingga wangi.
  5. Masukkan air secukupnya.
  6. Masukkan daging yang telah direbus.
  7. Tunggu hingga airnya surut.
  8. Daging Sapi Bumbu ala Jimbaran siap dihidangkan dengan perasan jeruk limau dan taburan cabai diatasnya.










Share:

Monday, 1 March 2021

Witsqa Masak: Cireng Isi

Cireng Isi


Kalian mungkin tidak asing mendengar istilah 
gyoza. Yang terbesit dalam pikiran pecinta kuliner saat mendengar istilah gyoza adalah MAKANAN KHAS JEPANG. Yup, benar. Namun yang akan dibahas disini adalah makanan khas jepang dengan kearifan lokal, yang pastinya tidak kalah menggugah selera. Kira-kira kalian bisa menebak apakah itu? Bagian kulit luar yang chewy disertai isian yang yummy, membuat camilan yang satu ini tidak kalah saing dengan produk kuliner mancanegara dalam memanjakan lidah para penikmatnya.

CIRENG!

Sebuah kudapan yang sangat tidak asing bagi warga Sunda, yang notabene sangat menyukai berbagai olahan aci ini. Jordana (2000) menyebutkan bahwa makanan tradisional atau kuliner lokal adalah jenis makanan yang berkaitan erat dengan suatu daerah dan diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bagian dari tradisi.

Cireng sendiri merupakan singkatan dari aci digoreng, dengan aci adalah bahasa Sunda dari tepung kanji. Terdapat beberapa varian dari olahan aci ini, misalnya cireng, cimol, cilok, dan lain-lain. Terkhusus cireng isi, cara pembuatannya itu hampir mirip dengan membuat gyoza. Sehingga penulis berpikir bahwa cireng isi ini dapat dikatakan pula sebagai ‘Gyoza van Java’. Hasil penelitian Ansori (2020) dalam skripsinya, menyebutkan bahwa konsumen menginginkan cireng dengan beberapa faktor atribut, meliputi atribut produk bumbu, packing, dan model topping. Kemudian berdasarkan atribut harga adalah porsi, harga, jumlah, dan kombinasi topping. Topping disini dapat diklasifikasikan pula sebagai filling (isian). Sehingga filling (isian) yang sesuai dengan keinginan hati pastinya akan memberikan kepuasan tersendiri bagi penikmatnya.

 

Mentahan Cireng Isi

Pada dasarnya, membuat cireng isi tidaklah sulit. Novika Deryanti dalam tayangannya di channel YouTube Masak Bareng Teteh Vika mempraktikkan cara membuat jajanan yang murah-meriah ini.

 Bahan-bahan:

  • 200 gr tepung kanji
  • 100 gr tepung terigu
  • ayam disuwir 1/4 kg
  • cabe merah 4 biji
  • cabe domba 3 biji
  • saus sambal
  • daun bawang
  • bawang merah 4 siung
  • bawang putih 2 siung
  • garam
  • gula
  • merica
  • kaldu ayam
  • air panas secukupnya

 

Langkah-langkah:

Membuat filling (isian)

  1. Blender cabe merah, cabe domba, bawang merah, bawang putih yang sudah dikupas dan dipotong-potong. Jangan lupa tambahkan minyak sedikit.
  2. Oseng bumbunya, pastikan hingga matang agar tidak cepat basi.
  3. Tambahkan garam, gula, kaldu, dan saus sambal secukupnya. Oseng-oseng hingga tercampur merata.
  4. Masukkan ayam yang telah disuwir.
  5. Oseng-oseng dan tambahkan sedikit air, tunggu hingga agak menyerap.
  6. Masukkan daun bawang yang telah diiris. Oseng sebentar.
  7. Sisihkan hingga agak dingin.

Membuat kulit

  1. Campurkan tepung kanji, tepung terigu, garam, sedikit gula, dan merica secukupnya.
  2. Tambahkan air panas sedikit demi sedikit, hingga adonan kalis.
  3. Bentuk dan ratakan dengan menggunakan rolling pin dengan sebelumnya dialaskan dengan terigu.

Finishing

  1. Masukkan filling kedalam kulit yang telah dibuat.
  2. Goreng dalam keadaan minyak tidak terlalu panas, agar tidak meletup.
  3. Tunggu hingga kecoklatan.
  4. Cireng siap disajikan.

Catatan: kulit jangan terlalu tebal

 


 

Sources:

Ansori, Gilang. 2020. Strategi Pengembangan Usaha Cireng Topping Berorientasi Pasar (Studi Kasus: I-Cireng Topping, Karanganyar, Jawa Tengah). Skripsi. Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Deryanti, Novika. 2021. Resep Cireng Isi Ayam Pedas Jeletot || IDE JUALAN DI RUMAH || IDE BISNIS LARIS. youtube.com/watch?v=GHllVx4xtMM. Diakses pada 25 Februari 2020 jam 22.57 WIB.

Jordana, J. 2000. Traditional foods: challenges facing the European food industry. [doi: OI: 10.1016/S0963-9969(00)00028-4]. Food Research International, 33 (3 -4), 147 -152.  

 

Share:

Sunday, 21 February 2021

86 pertama!

 


Seperti yang dapat dilihat, gambar diatas menunjukkan laman kanal youtube-ku. Aku mencapai 86 subscriber pertamaku hari ini. Tbh, I’ve never been expecting subscribers. 86 mungkin bukanlah angka yang besar bagi kalian. Tapi buatku ini cukup “banyak”. Aku harus memikirkan baik-baik setiap apa yang kubagikan. Aku harus lebih bijaksana dalam berbagi insights. Karena setiap postinganku kelak akan dipertanggungjawabkan di dunia dan yang terberat, di akhirat. Setidaknya apa yang kubagikan ini kelak dapat mempengaruhi 86 kepala manusia di muka bumi.

Kilas balik ke tujuan utama aku membuka kanal youtube hanya untuk membagikan moment saat aku sedang berada di perantauan, Turki. Terbatasnya ukuran video yang dapat dibagikan melalui WhatsApp, membuatku berinisiatif untuk membuka kanal youtube ini. Tak kusadari, tujuanku semakin melebar. Berlanjut dengan membagikan buah pikiran ataupun kisah-kisah yang dapat diambil hikmahnya. Hingga hari ini aku selalu membagikan tentang belajar bahasa Turki. Jujur, kanal youtube kujadikan salah satu media dalam berinvestasi akhirat. Itu. Semoga Allah senatiasa meluruskan niat di dalam hati ini, agar terus dan harus membagikan hal yang baik demi generasi mendatang.

Setidaknya, jikalau nanti aku sudah tidak ada di dunia ini, aku masih dapat tetap hidup dalam pikiran orang-orang yang mengambil pelajaran atau manfaat yang kuberikan.. inshaaaAllah.

Wallahu a’lam.

Share:

Saturday, 2 January 2021

Teladan Menjadi Orangtua

 

Source: https://unsplash.com/photos/KhStXRVhfog
Source: https://unsplash.com/photos/KhStXRVhfog

Selalu ingin menuangkan teladan-teladan yang kuperoleh dari kedua orangtuaku kedalam sebuah tulisan. Baru sempat kali ini. semoga bisa bermanfaat ya. Ini hanyalah teladan sederhana dari kedua orangtuaku, ditulis dengan penuh kerendahan hati murni untuk berbagi.

 

Teladan dari ibu:

1.  Ibu super duper mandiri. Disini dalam artian tidak 100% bergantung pada ayah. Terkadang tidak perlu minta diantar oleh ayah untuk bepergian kesana kemari. Dahulu seringkali jika ada perlombaan-perlombaan ibu yang antar pakai mobil. Nyetir sendiri. Sejauh apapun. Keren! Tidak hanya dalam hal ini, termasuk dalam hal domestik rumah tangga.

2.  Ibu paling hebat dalam hal menjamu tamu. Dari ibu aku benar-benar belajar untuk selalu memberikan yang terbaik untuk orang lain, apalagi itu tamu.

3.  Ibu sangat bersemangat dalam hal bersedekah, baik itu sedekah materi maupun menyedekahkan segala waktu dan tenaganya. Hal yang paling membuatku iri adalah ibuku selalu mendapatkan kesempatan untuk mengurus pemulasaraan jenazah, terutama memandikan. Tahu kan ganjaran dari memandikan jenazah itu apa? Kita akan seolah seperti bayi yang beru lahir, membersihkan dosa. Wallahu a’lam wa mashaaAllah.

“Barangsiapa memandikan mayit lalu menyembunyikan aib-aibnya, Allah akan mengampuninya dengan empat puluh kali ampunan. Dan barangsiapa menggali (kubur) untuknya maka akan diberikan pahala baginya seperti pahala orang yang memberikan tempat tinggal hingga hari kiamat. Dan barangsiapa mengkafani mayit, Allah akan mengkafaninya dengan sutra halus dan bludru dari surga di hari kiamat nanti.”

(HR Al-Hakim dalam Mustadrak : 1/354, 1/362, Ath-Thabarani dalam Mu’jam Al-Kabir : 929 dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shaihut Targib Wat Tarhib : 3492 Lihat pula Ahkamul Janaiz : 69 oleh Imam Al-Albani).

4.  Memeluk ibu selalu menjadi hal paling menenangkan. Dikala kegundahan melanda, memeluknya bisa menjadi penawar. Believe it or not, hingga seusia ini aku masih suka memeluk ibuku, hehe. Ibu sih selalu mengatakan, “ih malu udah besar masih suka peluk-peluk ibu”. Tapi aku ingin selalu memeluk ibu selama aku bisa. Aku ingin selalu menggenggam tangannya selama aku mampu. Hal tersebut membuatku ingin menjadi seorang ibu yang bisa memberikan kehangatan dan ketenangan bagi keluarga.

5.  Ibu semacam memiliki sixth sense (?) Tentu saja tidak benar. Tapi feeling-nya selalu benar. Seringkali aku hanya berbisik, “duh ini kayaknya enak ya.”

Besoknya, tringgggg, apa yang kusebut di hari sebelumnya ada di rumah. Ini membuatku merasa harus lebih menajamkan lagi empati dan perhatianku pada sekitarku, tentunya. Mungkin hal tersebut terdengar wajar, karena bisa saja ibu mendengar dan mencatatnya dalam hati. Tapi yang terkadang membuat takjub adalah aku berbisik semacam itu disaat ibu tidak di sekitarku. Misal sepulang kuliah atau bekerja. Setibanya di rumah, bayangan sekelibat yang kubayangkan itu ada di hadapanku. mashaaAllah.

6.    Dan masih banyak lagi.

 

Ini tentang ayahku:

1.  Jika kami singgah dan shalat di masjid, ayah selalu mengajak untuk shalat berjamaah. Biasanya beliau memilih mundur ke belakang dan mendekat ke saf perempuan, dimana aku berada, namun tetap di balik hijab. Bagiku aksi sederhana seperti itu selalu menjadi hal paling romantis sepanjang hidupku.

2.  Ketika aku sedang mengerjakan sesuatu, kemudian ayah memintaku untuk melakukan sesuatu dan aku lakukan. Setelahnya ayah selalu doakan: “Semoga kerjaan kakak yang seharusnya selesai dalam 3 jam, bisa selesai dalam 30 menit. Aamiin.”. Do’a yang cukup unik namun sangat perlu diamini.

3.  Ketika duduk di bangku SMA, seringkali aku mengalami insomnia ataupun harus tidur lebih larut karena tuntutan tugas sekolah. Mengetahui hal tersebut, biasanya ayah selalu berusaha tetap terjaga agar dapat menemaniku hingga semua tugasku dapat dipastikan telah selesai dan tertidur dengan pulas (memastikan aku bias melawan insomniaku).

4.    Ketika berada di bangku SMA, aku pernah diberikan tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Aku diharuskan menulis tulisan arab yang bersumber dari al-qur’an. Sayangnya, hari itu aku sedang berhalangan, sehingga aku tidak dapat menyentuh mushaf. Ketika kusampaikan hal tersebut pada ayahku, beliau dengan sigapnya memegangi halaman al-qur’an yang kutuju. Sehingga aku dapat menyalin tulisan al-qur’an tersebut dengan tenang tanpa menyentuhnya.

5.  Ketika SMP, aku mengikuti kursus bahasa Inggris di LIA Buahbatu. Karena jarak tempuh yang cukup jauh dari tempat kursus ke rumah, ayah selalu jemput sepulangnya. Tapi ada satu hari dimana ayah sangat terlambat menjemputku. Membuatku menunggu lebih dari 1 jam. Sementara sudah tidak ada lagi orang yang tersisa di tempat kursusku sore itu. Aku cemberut. Ketika ayah datang aku tidak menjawab sapaannya yang disertai wajah berseri-seri seperti biasanya. Aku juga tidak merespon jokes-nya yang ia gunakan demi mencairkan suasana. Hingga akhirnya ayah menghela napas panjang dan terdiam sejenak.

Ia berkata, “Kak, tahu nggak apa aja ‘two golden words’ itu?”

Aku menjawab singkat, “nggak”, sambil tetap cemberut.

Ayah melanjutkan lagi, “thank you and sorry”.

Entah apa yang terjadi, aku seperti tersihir. Hatiku langsung luluh dan memaafkan ayahku (tanpa mengatakan padanya jikalau aku telah memaafkannya). Ketika sudah tiba di daerah Kiaracondong, aku dengan perasaan bersalahku terhadap pria yang memboncengiku memuncak, lalu kupeluk ia dari belakang. Pertanda aku telah memaafkannya.

Mungkin jika kondisinya aku sudah sedewasa ini, nggak akan tuh ada drama-drama aku yang ngambek-ngambek seperti itu. Karena pastinya lebih paham juga, kalau ayah mungkin sedang ada kerjaan tambahan mendadak dan ingin cepat-cepat menyelesaikannya, sampai-sampai menghubungi pun tidak bisa. Maklum bocil. Tapi Alhamdulillah, tanpa kusadari kejadian itu cukup berdampak jangka panjang padaku. Nampaknya semenjak itu pula, lidahku ini sangat ringan dalam mengucapkan terima kasih ataupun memohonkan maaf. Sampai-sampai aku pernah ditegur orang, “Witsqa kenapa sih pake minta maaf segala, kan kamu nggak salah apa-apa.”

Hanya karna aku bilang, “oh gitu ya? Ih maaf aku nggak tahu.”

6.  Ketika SMA, masa-masa datang bulan selalu dijadikan alasan utama atas emosiku tak terkontrol, over-sensitive, dll. Secara alamiah sih dipengaruhi hormon, kalian juga pasti tahu lah ya. Nah, hingga akhirnya ayah pernah menegurku, “Kak, istigfar. Emosi itu datangnya dari syaithan. Kamu pasti bisa kontrolnya”. Semenjak itu, aku melatih untuk mengendalikan emosiku terutama saat datang bulan, dan alhamdulillah bisa karna terbiasa. Meski untuk ke-sensitive-an mungkin masih belum dapat sepenuhnya kukendalikan. Selalu aja ada alasan untuk overthinking.

7. Ayahku yang bukan seorang ulama. Tetapi kenal dan dikenal oleh ustadz-ustadz. Bangga? Alhamdulillah, itu semua benar-benar karunia Allah. Hal tersebut membuatku ingat agar selalu menjaga pergaulanku, circle-ku. Minimal, dengan tetap menjaga akhlakku.

8.    Dan masih banyak lagi.

 

Seperti halnya anak, orangtua pun terkadang ada alpanya. Bagaimanapun juga orangtua tidaklah langsung terlahir menjadi sosok orangtua. Yang senantiasa bisa lihai dalam menjalani bahtera rumah tangga tanpa cela. Mereka pastinya melalui proses kehidupan yang cukup panjang, pahit-getir-manisnya kehidupan. Mengalahkan egonya demi kebahagiaan pasangan dan anak-anaknya. Mengesampingkan segala hajat pribadinya demi mengutamakan kepentingan keluarganya. Ku yakin, ayah dan ibu pasti memiliki hal yang ingin digapai. Namun mereka urungkan jika itu berbenturan dengan pemenuhan kebutuhan pasangan dan anak-anaknya. Lagi-lagi bukan tentang siapa yang paling berkorban. Tapi keduanya yang selalu ikhlas dalam memberi.

 

Sempat ada banyak kekhawatiran yang menyerangku. Mampukah aku menjadi seorang pasangan dan ibu yang baik kelak di kemudian hari? Aku sudah mulai membaca dan memang secara alamiah tertarik dengan ke-parenting-an sejak bertahun-tahun silam. Semakin aku membaca, “wow, banyak sekali ilmunya, banyak sekali aturannya, banyak sekali yang harus diterapkannya. I’m kind of overwhelmed.”. Inilah tantangan pasutri dan orangtua di masa kini, overflowing information. Namun seberapa banyak buku yang dibaca, sebanyak apapun artikel yang dilahap, seberapa banyak video yang ditonton, dan sesering apapun mengikuti webinar atau seminar, semua itu akan percuma. Karena seberapa keras dan besarpun ikhtiar kita, hanya Allah satu-satunya yang dapat mampukan.

 

Lagipula kunci terpenting dari segala hal tersebut adalah ikhlas. Kebayang kan jika sebagai orangtua udah puyeng duluan dalam mengurus anak karena banyaknya tuntutan parenting style A, B, C, dst, anaknya bakalan seperti apa? Ikhlas dalam mengasuh, ikhlas dalam memberi, ikhlas dalam menuntut ilmu. inshaaAllah akan dimampukan. Aku mencapai kesimpulan-kesimpulan ini bukanlah berdasarkan pengalaman pribadi, karena pengalamanku masih nihil. Seujung kuku pun tidak. Namun, hal tersebut berdasarkan pengalaman teman-teman yang sudah lebih dulu mengarungi keindahan fase kehidupan yang belum kulalui tersebut.

 

Wallahu a’lam.



















Share:

Search in This Blog

Pesan untuk Penulis

Name

Email *

Message *

Another Blog

Tulisan Terbaru!

Witsqa Masak: Yumurtali Patates

DISCLAIMER!  Witsqa Masak merupakan kumpulan resep yang terhitung berhasil untuk dipraktekkan oleh saya. Sumber resepnya sendiri bisa berasa...