Keramaian di Kelas |
Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Bagaimana kabarnya teman-teman? Semoga selalu dalam
lindungan-Nya ya. Allahumma aamiin.
Mumpung masih dalam atmosfir Idul Adha 1441 H nih. Aku ingin membagikan suatu hal sama kalian. Kira-kira apa yang kalian pikirkan mengenai partisipasi sekolah dalam menyemarakkan Idul Adha? Apakah cukup sebatas melaksanakan shalat ‘Ied saja? Atau tidak ada kegiatan apa-apa samasekali? Nah, mungkin ada sebuah program dari suatu sekolah yang bisa diadaptasi pada kurikulum sekolah kalian. Sekolah ini bukan sekolah dengan embel-embel IT dibelakangnya (seperti SDIT, SMPIT, dll). Hanya sebuah sekolah biasa yang menjunjung tinggi iman dan takwa dari para siswanya. Sekolah tersebut adalah almamaterku, SMAN 1 Baleendah.
Sejujurnya, menurutku, terdapat beberapa program di SMAN 1 Baleendah ini yang bisa dijadikan ‘contoh’ dan diimplementasikan di setiap sekolah. Namun, yang akan di highlight pada pembahasan kali ini adalah mengenai Semarak Idul Adha di SMAN 1 Baleendah. Memangnya apa yang berbeda? Setidaknya program ini diimplementasikan pada masa aku masih menjadi siswa aktif disana 2009-2012. Serangkaian program tersebut diantaranya:
1. Melaksanakan shalat idul adha berjamaah yang diimami oleh kepala sekolah SMAN 1 Baleendah.
Hal tersebut
menyebabkan seluruh siswa berbondong-bondong datang sepagi mungkin.
Suasana shalat idul adha |
Biasanya pengumpulan dana sudah dilakukan sejak awal masa pembelajaran. Unik dan serunya, tiap kelas berlomba-lomba untuk bisa membeli hewan qurban terbaik (kambing tergemuk). Sangat bersemangat sekali. Sehingga, tak ragu untuk terus mengumpulkan pundi-pundi uangnya. inshaaAllah semua dilakukan dengan penuh keikhlasan.
3. Panitia qurban dibentuk untuk masing-masing kelas.
Karena hewan qurban dibeli untuk masing-masing kelas, secara otomatis panitia qurban pun diatur sesuai kebijakan kelasnya masing-masing. Dari mulai jagal (yang menyembelih), membersihkan isi perut, menguliti, memotong daging, hingga menimbang. Para siswa tidak dilepas begitu saja, untuk jagal dan satu tugas lain (yang aku lupa apa itu), intensif dilatih dan diberikan bimbingan ketika mendekati hari-H. Ketika hari-H pun, jagal dan yang menguliti tetap didampingi oleh ahli pada menit-menit awal, ketika dirasa sudah dapat menangani dan melanjutkannya pendamping beralih ke kelompok siswa lainnya. Yang menjadi jagal pun diusahakan selalu berbeda setiap tahun. Tujuan dari hal ini adalah agar setiap siswa dapat memiliki tanggung jawab atas perannya dan belajar melakukan hal tersebut, sehingga jika suatu saat harus berada di lapangan, kita sudah siap menjalani apapun. That’s brilliant idea and I love it!
Jagal sudah mulai bersiap disini |
4. Menikmati hidangan daging qurban.
Kami juga berhak
menikmati hidangan qurban yang dijatahkan bagi pequrban, yakni kami sekelas. Meski
pernah daging qurban yang kami dapati hanya sedikit (1 orang hanya dapat 2 tusuk
sate wkwkw), kami tetap sangat bersyukur dan menikmatinya. Karena bagi kami
yang berharga bukanlah perut kami yang penuh, melainkan kebersamaan yang kami
jalin dalam kegiatan tersebut.
Berikut adalah beberapa dokumentasinya:
Inilah artis di hari Idul Adha |
Aku bersama si calon kambing qurban |
Ilustrasi keramaian, disana adalah tempat dipotongnya hewan qurban |
Disini kami mulai bekerja mencacah tulang, memotong daging, dll |
'Senjata' untuk meramaikan dalam menikmati hidangan kami nanti |
0 komentar:
Post a Comment
Untuk kritik dan sarannya mohon dilampirkan dibawah ini.... Terima Kasih