*

Pages

Monday, 24 August 2020

A Reflection: Tamu Istimewa

 

Source Gambar

Suatu hari datang sesosok pria kerumahmu. Duduk di ruang tamumu. Ia yang sangat tampan hingga tak ada yang menandinginya di muka bumi ini. Ia perlambang filantropi sejati. Ia paling pemberani diantara pemberani. Namun, tetap sangat berlemah lembut. Apakah kamu akan sangat kegirangan?

 

Tapi apakah kamu akan tetap kegirangan jika tamu tersebut adalah tamu teristimewa, yang dinantikan kehadirannya di setiap rumah. Yang namanya senantiasa membasahi lisan kita. Saking seringnya kita menyebut namanya, Rasulullah SAW. Apakah sekarang kamu masih mampu membayangkannya?

 

Dengan menjadinya ia tamu istimewa dirumahmu, apa yang terlintas dalam pikiranmu? Menangis, malu, bahkan bertanya-tanya, “layakkah aku menjadi seorang tuan rumah?”. Menunjukkan batang hidung pun penuh ragu. Ragu seandainya tetiba saja dosa mempunyai rupa yang dapat dilihat oleh kekasih-Nya tersebut.....

 

Maka, jika Rasulullah SAW berkesempatan bertamu kerumahmu, akankah kamu menjadi seorang muslim yang ‘begini aja’?

 

***

 

Ilustrasi diatas dapat dijadikan bahan renungan, refleksi, dan muhasabah. Demi meraih kekhusyukan dalam ibadah, mungkin kita juga bisa mencoba membayangkan jikalau Rasulullah SAW-lah yang menjadi imam shalat kita. Akankah kita tidak khusyuk? Atau berusaha untuk lebih khusyuk, karena merasa dosa yang dipikul sudah tidak terhitung, tapi untuk ibadah kali ini ingin difokuskan 100%. It is hard, but we are all trying. We are striving and it will always be counted by Allah. inshaaAllah.

 

 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anas r.a. mengatakan:

كَانَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْمَلَ النَّاسِ وَأَشْجَعَ النَّاسِ

Beliau adalah orang yang paling dermawan, paling tampan dan paling pemberani [HR al-Bukhâri dan Muslim]

 

Allah SWT memaparkan budi pekerti beliau yang mulia dan perilaku beliau SAW yang indah dalam firman-Nya:

 ۖ فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. [Q.S Al-Imrân:159]


Referensi: https://almanhaj.or.id/3406-ciri-fisik-rasulullah-yang-sempurna.html

 

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Untuk kritik dan sarannya mohon dilampirkan dibawah ini.... Terima Kasih

Search in This Blog

Pesan untuk Penulis

Name

Email *

Message *

Another Blog

Tulisan Terbaru!

Witsqa Masak: Yumurtali Patates

DISCLAIMER!  Witsqa Masak merupakan kumpulan resep yang terhitung berhasil untuk dipraktekkan oleh saya. Sumber resepnya sendiri bisa berasa...