Diclaimer: Mungkin pembaca tidak bisa terlalu memahami dan merasakan apa yang
ingin disampaikan penulis. Namun harapannya terdapat sebuah kebaikan yang dapat
diambil hikmahnya. Diharapkan berhati-hati dalam menilai, karena artikel kali
ini mengandung unsur ke-baper-an.
Aku rindu mengenakan
atribut ini.
“Huh nyombong”, mungkin
ini yang akan kamu katakan ketika mendengar pernyataanku tersebut.
Tetapi, tidak. Tidak sama
sekali. Lebih tepatnya perasaan yang kumiliki bukanlah itu, melainkan sangat
bersyukur. Bersyukur karena atribut ini mengingatkan aku untuk menjadi
manusia yang terus memanusiakan manusia. Mengingatkan aku untuk terus bersemangat
dan ikhlas dalam pengabdian diri bagi masyarakat, terutama umat-Nya. Melelahkan?
Ya pasti. Tapi jujur, bagiku kelelahan yang penuh kebahagiaan. Aku sangat ingat
betul, seorang temanku pernah mengatakan, “Ingin beristirahat? Nanti aja di
surga-Nya.”. Kurang lebih seperti itu setelah dialihbahasakan ke bahasa
Indonesia. Powerfull banget! Aku bener-bener nggak bisa lupakan dan
bahkan selalu kuusahakan untuk selalu mengingat kalimat tersebut. Hal tersebut
meyakinkanku bahwa dunia yang fana ini memang tempatnya berlelah-lelah. Semoga kelelahan
yang dialami pun bukanlah yang sia-sia.
Itu tuh atribut apa sih? Itu
merupakan lambang dari Yayasan Percikan Iman (YPI) yang dinaungi oleh Ust Aam
Amiruddin. Tidak terasa sejak tahun 2018 aku bergabung menjadi relawan Percikan
Iman (atau lebih akrab disapa Sahabat Percikan Iman) dan hingga saat ini inshaaAllah
tidak ada niatan bagiku untuk benar-benar meninggalkannya. Sehingga, ini adalah
idul adha ketiga-ku bersama YPI. Pada dasarnya aku adalah tipe orang yang jika sudah
sangat cocok akan sesuatu, maka aku akan loyal/setia terhadap hal tersebut.
Suatu hari seorang temanku
pernah menanyakan suatu hal,
“Nanti kalau udah mulai
kuliah kamu bakalan berhenti dari kegiatan itu kan?”, tanyanya.
“Hah? Nggak lah. Kenapa juga?
Kegiatannya hanya seminggu sekali ini, terkadang nggak setiap minggu juga.
Lagipula suasana dan lingkungannya nyaman banget, aku seneng banget
alhamdulillah.”, jawabku sumringah.
Jujur memang lingkungannya sangat nyaman dan
kondusif, aku bisa belajar banyak hal baru dan terpenting orang-orangnya sangat
humoris. Namun dalam hal menjalankan program dan mencapai target, sangat patut
diacungi jempol deh. mashaaAllah.
Jadi atribut ini bukanlah
sekedar atribut, terdapat makna peluh namun pantang mengeluh, terdapat makna
kekeluargaan, tawa, canda, dan bahagia. Yang terpenting terdapat makna
keihklasan didalamnya. Iklas dalam memberi, melayani, mengayomi, membimbing dan
semuanya.
Terima kasih ya Allah atas
kesempatan berharga ini.
Terima kasih ayah dan ibu
yang sudah berinisiatif menawariku untuk turut mengambil andil dalam syiar yang
dilakukan oleh YPI.
Terima kasih kepada semua
orang di YPI yang telah memberikan seorang Witsqa sebuah ruang dan kesempatan
untuk dapat memasuki lingkaran kebaikan ini.
Terima kasih diriku,
karena kamu udah berusaha mengejar kesempatan ini dan tidak menyiakannya begitu
saja.
0 komentar:
Post a Comment
Untuk kritik dan sarannya mohon dilampirkan dibawah ini.... Terima Kasih