*

Pages

Wednesday, 24 July 2019

Kajian "Tanda-tanda cinta seorang hamba kepada Allah SWT"

Kajian Majelis Percikan Iman
Ahad, 24 Februari 2019
Masjid Trans Studio Mall

Tanda-tanda cinta seorang hamba kepada Allah SWT
Oleh Ust Aam Amiruddin

Cinta itu bersifat abstrak, namun ia memiliki ukuran.
Adapun tanda-tanda cinta seorang hamba kepada Allah SWT adalah sebagai berikut:
1.       Rindu bertemu dengan Allah SWT
Jikalau kita merindukan seseorang, tentu kita akan senantiasa bersegera untuk menemui orang tersebut. Namun, apakah kita benar-benar merindukan pertemuan dengan Allah SWT? Jikalau kita rindu bertemu dengan Allah SWT, maka ketika waktu shalat telah tiba, baiknya kita sudah dalam kondisi memiliki wudhu dan telah mendirikan shalat.
Seperti yang tertera pada Q.S. Al-Baqarah ayat 45-46:
“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (45)
(yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (46)”

2.       Nikmat bermunajat
Munajat berarti berdo’a / berkomunikasi dengan Allah.
Seperti yang tertera pada Q.S. As-Sajadah ayat 16:
“lambung mereka jauh dari tepat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”

3.       Bersyukur
Selalu bersukur atas apa yang diberikan. Jangan pernah ragu untuk berterima kasih kepada orang lain.
Seperti yang tertera pada Q.S. Luqman ayat 12:
“Dan sungguh, telah kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu  ‘Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji.”
Dan Q.S. Al-Baqarah ayat 152:
“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”
Jikalau ada rasa cinta di hati, pastilah kita akan senantiasa berterima kasih dengan tulus.

Selalu lah ingat bahwa kita semua masih dapat berkumpul dikarenakan:
- Nikmat umur
- Nikmat sehat
- Nikmat hidayah

(bersambung.....)
Tanda-tanda cinta seorang hamba kepada Allah SWT inshaaAllah akan dilanjutkan pada Kajian MPI pekan selanjutnya (3 Maret 2019)
Share:

Kajian "Cara mencegah / menjegal langkah-langkah syaitan"

Kajian Majelis Percikan Iman
Ahad, 10 Februari 2019
Masjid Al-Multazam, Komplek Cherryfield, Ciganitri

Cara mencegah / menjegal langkah-langkah syaitan
Oleh Ust Aam Amiruddin

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pintu masuk syaitan kepada kita diantaranya melalui:
1.       Amarah
2.       Dengki (tidak suka melihat kebahagiaan orang lain)
3.       Pelit (baik secara materi, pikiran, penghambaan, dll)
4.       Rakus
5.       ....
Cara menghadapinya:
1.       Waspada (dengan bisikannya)
2.       Menjaga keikhlasan
QS Al-Hijr:29
Syaitan selalu memperindah keburukan di mata manusia. Maka, keikhlasan dapat menolak masuknya syaitan.
3.       Muhasabah (introspeksi diri)
4.       Istiqamah dalam beramal
Untuk istiqamah membutuhkan:
a.       Pengulangan
b.       Keteladanan / pembiasaan
c.       Berlatih
Q.S. Al-Ahqaf:13
Istiqamah memiliki 3 makna:
1)      Teguh pendirian
2)      Konsisten dalam kebaikan
3)      Siap menerima resiko

5.       Memperbanyak dzikir
Q.S. Al-Baqarah:152
Cara berdzikir terbagi menjadi 2, yaitu:
a.       Lisani
Dzikir lisani adalah berdizkir dengan menggunakan lisan, misal beristigfar, dll.
b.       Amali
Dzikir amali adalah bentuk berdzikir dengan melakukan perbuatan yang diridhai Allah SWT, seperti mengantar anak ke sekolah, dll.
Jenis dzikir terbagi menjadi 2, yaitu:
a.       Dzikir muqayyad
Dzikir muqayyad adalah dzikir yang terikat dengan waktu, tempat dan bilangan tertentu, seperti dzikir setelah sholat.
b.       Dzikir mutlaq
Dzikir mutlaq adalah dzikir yang tidak terikat dengan waktu, tempat dan bilangan tertentu, akan tetapi ia dapat dilakukan pada setiap harinya. Misal setelah menuntaskan dzikir setelah shalat, maka bisa dilanjutkan dengan dzikir mutlaq.

Ini adalah akhir dari pembahasan mengenai syaitan.
Share:

Kajian "Tanda-tanda cinta seorang hamba kepada Allah SWT (end)"

Kajian Majelis Percikan Iman
Ahad, 03 Maret 2019
Masjid Trans Studio Mall

Tanda-tanda cinta seorang hamba kepada Allah SWT (end)
Oleh Ust Aam Amiruddin

Pada pekan lalu telah dibahas mengenai beberapa tanda cinta seorang hamba kepada Allah SWT, diantaranya adalah:
1.       Rindu bertemu dengan Allah SWT
2.       Nikmat bermunajat
3.       Selalu berterima kasih
Tak lupa pula akan:
- Nikmat umur
- Nikmat sehat
- Nikmat hidayah

Berikut adalah tanda cinta lainnya dari seorang hamba kepada Allah SWT, yaitu:
4.       Selalu bersabar
Selalu bersabar atas apa yang diberikan oleh Sang Maha Kuasa. Seperti yang tercantum didalam Q.S. Al-Anbiya ayat 35:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kamu akan dikembalikan kepada Kami.”
Yang perlu digarisbawahi adalah bagian merasakan mati, artinya mati itu memiliki rasa. Tapi sebelum mati itu akan diuji dengan buruk dan baik, maka orang yang mencintai Allah SWT akan menikmati ujian-ujian hidupnya dengan penuh kesabaran.
Dapat kita lihat pada Q.S. Al-Baqarah ayat 155 yang menyatakan bahwa:
“Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
Kelaparan disini memiliki dua pemaknaan, yakni tidak bisa memakannya (dikarenakan sakit, dlsb) dan memang tidak memiliki makanan. Dan jelaslah bahwa kekurangan harta serta jiwa merupakan bagian daripada ujian Allah SWT.
Dan ketika diberikan ujian, maka ingatlah akan Q.S. Al-Imran ayat 200:
“Hai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkalah kesabaranmu. Tetaplah waspada dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”

5.       Mengutamakan apa yang dicintai Allah SWT
Mengingat Q.S. At-Taubah ayat 24 yang berterjemah:
“Katakanlah: ‘Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya, tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya’. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”
Boleh jadi kita mencintai orangtua kita dan segala apapun yang ada di muka bumi ini, namun kecintaan kita pada hal-hal tersebut tidak boleh melebihi kecintaan kita terhadap Sang Maha Pencipta.
Contohnya adalah Abdurrahman bin Auf r.a. yang merupakan salah seorang sahabat Rasul sekaligus hartawan nan dermawan. Sampai-sampai beliau tergolong kedalam assabiqunal awwalun (kelompok sahabat yang masuk Islam di urutan awal).

6.       Senang mempelajari ayat-Nya
Ketika mempelajari ayat-Nya akan tergetar hatinya dan semakin bertambah keimanannya. Dan orang yang mencintai Allah SWT ini akan sangat senang mendengarkan nasehat (apalagi dari ayat al-qur’an). Seperti yang tertera didalam Q.S. Al-Anfal ayat 2-4 dan Q.S Az-Zumar ayat 18. Tidak akan gemar mendengar dan mempergunjingkan hal-hal yang tidak baik. Hanya senang mendengar kebaikan.

7.       Gemar bertaubat
Istri ataupun yang mencintai pasangannya saja selalu meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat. Apalagi terhadap Allah SWT yang tiada bandingannya.
Seperti yang digambarkan pada Q.S. Qaf ayat 31-35

(SELESAI)
Pembahasan mengenai tanda-tanda cinta seorang hamba kepada Allah SWT telah usai.  

Share:

Kajian "NIKMAT HIDUP DALAM NAUNGAN IMAN"

Kajian Majelis Percikan Iman
Ahad, 24 Maret 2019
Masjid Darul Ihsan - Telkom

NIKMAT HIDUP DALAM NAUNGAN IMAN

Seperti yang pernah dibahas pada pekan sebelumnya.
Jika kita yakin dan percaya bahwa segalanya ketentuan-Nya dan yakin kepadaNya, maka akan menghasilkan buah keimanan yang tinggi kepada Allah SWT, yaitu :
BUAH DARI IMAN:
1.       Mendapatkan ridha Allah SWT
Q.S. Al-Bayyinah (98) : 7 – 8

2.       Memiliki rasa aman, tenang dan tenteram
Q.S. Al-An'am (6) : 82
Aman maksudnya dimanapun kita berada, hanya Allah SWT yang akan membantu. Tidak merasa ragu, karena sudah sangat yakin karena beriman kepada Allah SWT.

3.       Menjadi istiqomah / konsisten
Q.S. Ibrahim (14) : 27
Istiqamah merupakan hal yang sulit. Namun, jikalau kita sudah istiqamah, secara otomatis akan timbul *alarm biologis*. Kita yang terbiasa melakukan ibadah tertentu secara rutin, jikalau terlewat sekali saja, akan terasa ada yang mengganjal.

4.       Menyebabkan turunnya hidayah Allah SWT
Q.S. A-Tagabun (64) : 11
Tidak ada musibah yang menimpa diri seseorang kecuali dengan izin Allah. Adapun jenis musibah terbagi menjadi dua hal:
a.       Musibah karena kehendak Allah SWT
Contoh: Penyakit yang ditularkan melalui perantara jarum suntik, udara, dll; erupsi gunung; gempa bumi
b.       Musibah akibat ulah manusia itu sendiri
Contoh: Penyakit yang ditimbulkan akibat merokok, banjir, longsor, kekeringan dahsyat.
Siapapun yang bersabar dan beriman  kepada Allah pasti Allah akan memberi petunjuk / hidayah kepada hatinya.
Q.S. A-Tagabun (64) : 12
Kita diharuskan taat kepada Allah SWT dan rasul-Nya.
Adapun tugas rasul terhadap umatnya hanya mengajak / menyampaikan ajaran Islam.
Begitupun kita, jikalau mendapati ada saudara-saudari kita yang berjalan menuju jalan yang salah, kewajiban kita hanya menyampaikan, tentang apakah ia akan tergerak hingga akhirnya berubah itu adalah ranahnya Allah SWT.
Kita juga berkewajiban menjadi guru bagi setiap anak kita, maka:
a.       Bicaralah yang benar
b.       Membiasakan yang benar
c.       Memberi contoh yang benar

5.       Melahirkan keselamatan (pertolongan Allah SWT)
Q.S. Al-Hajj (22) : 38
Q.S. An-Nahl (16) : 99 - 100
Setiap saat setan menggoda untuk menjerumuskan dan mencelakakan manusia, tapi setan tidak bisa menjerumuskan orang orang beriman karena Allah SWT akan membela / menolong-Nya

6.       Dimohonkan ampunan oleh malaikat kepada Allah SWT
Q.S. Al-Ahzab (33) : 43
Malaikat akan memohonkan ampunan kepada Allah untuk setiap manusia beriman.




Share:

Kajian "CARA MENDAPATKAN KARUNIA IMAN"

Kajian Majelis Percikan Iman
Ahad, 07 April 2019
Masjid Trans Studio Bandung

CARA MENDAPATKAN KARUNIA IMAN

1.       Membersihkan hati
Q.S. Ibrahim ayat 24-25
Karena iman diumpakan seperti tanaman, yang dimulai dari dimana tanah itu berada.
Q.S. Al-Mutaffifin ayat 14
Dan yakinlah bahwa dosa akan diampuni seperti terdapat dalam Q.S. Az-Zumar ayat 53

2.       Pupuklah hati
Memupuk hati dengan ilmu dan taddabur al-qur’an.
Q.S. Muhammad ayat 19

3.       Latih diri
Latihlah diri dengan amal sesuai dengan kemampuan

4.       Hadapi dengan sungguh-sungguh
Q.S. Al-Ankabut ayat 69

5.       Sabar mengahadapi kehidupan
Q.S. Ar-Ra’du ayat 23-24 mengenai ahli surga
Sabar adalah kunci surga. Ketika memasuki pintu surga kelak malaikat akan berkata, “Selamat Anda masuk surga, karena Anda sabar”
Q.S. Al-Baqarah ayat 155-157
Orang yang sabar adalah orang yang mendapatkan hidayah.

Wallahu alam bishshawab.
Share:

Kajian "Mempersiapkan ruhiyah untuk menghadapi Ramadan"

Kajian Majelis Percikan Iman
Ahad, 05 Mei 2019
Masjid Trans Studio Mall

Mempersiapkan ruhiyah untuk menghadapi Ramadan
Oleh Ust Aam Amiruddin

Shaum itu dapat membangun karakter yang tangguh.
1.       Ketangguhan fisik
Diawali dengan fisik yang tangguh seperti yang tertera pada Q.S. Al-Baqarah : 183 – 187
Namun shaum justru menjadi hal sebaliknya pada hal-hal tertentu, seperti:
- Sakit parah. Yang jika berpuasa maka menambah parah sakitnya. Misal : sakit gagal ginjal
- Sedang safar
Maka, diwajibkan untuk mengganti shaumnya di hari lain diluar bulan Ramadan (qada).
Untuk memiliki fisik yang tangguh memang membutuhkan ikhtiar pula.
Allah SWT sesungguhnya menyenangi mukmin yang tangguh dan sehat. Jikalau dirasa telah memiliki pola hidup yang sehat, namun tetap diberikan penyakit, maka itu adalah bagian dari ujian.
2.       Ketangguhan akal
Akal yang akan semakin tangguh karena mempelajari dan mentadabburi al-qur’an, serta mengkaji ilmu-ilmu-Nya.

3.       Ketangguhan finansial
Finansial harus tangguh, karena tangan kita akan semakin banyak memberi di bulan yang penuh dengan keberkahan ini.

4.       Ketangguhan mental
Mental yang tangguh dapat menjaga hawa nafsunya.

Wallahu alam bissawab.
Share:

Kajian "MEMAHAMI HAKIKAT MANUSIA"

Kajian Majelis Percikan Iman
Ahad, 21 Juli 2019
Masjid Trans Studio Mall
Ust. Aam Amiruddin

MEMAHAMI HAKIKAT MANUSIA

Pada pekan sebelumnya telah dibahas dua poin awal dari memahami hakikat manusia.
Adapun hakikat manusia diantaranya:


1. Visi hidup
Visi hidup manusia adalah bahagia dunia akhirat.

2. Misi hidup
Misi hidup manusia adalah menjadi khalifah

3. Cita-cita hidup
Menurut al-qur’an, cita-cita hidup manusia adalah mendapatkan ridha Allah SWT.
Hal tersebut seperti tertera dalam QS Al-Baqarah (2) : 207
وَمِنَ النَّاسِ مَنۡ يَّشۡرِىۡ نَفۡسَهُ ابۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ اللّٰهِ‌ؕ وَ اللّٰهُ رَءُوۡفٌ ۢ بِالۡعِبَادِ
(207) Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridhaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.
 
      4. Pedoman hidup
Pedoman hidup manusia adalah al-qur’an.
Hal tersebut seperti tertera dalam QS Al-Jatsiyah (45) : 20
هٰذَا بَصَاٮِٕرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَّرَحۡمَةٌ لِّقَوۡمٍ يُّوۡقِنُوۡنَ
(20) (Al-Qur'an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.

      5. Tugas hidup
Tugas hidup manusia adalah berbakti, beribadah dan mengabdi.
Sebagaimana tertera dalam QS Az-Zariyat (51) : 56
وَمَا خَلَقۡتُ الۡجِنَّ وَالۡاِنۡسَ اِلَّا لِيَعۡبُدُوۡنِ
(56) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

      6. Teladan hidup
Teladan hidup manusia adalah Rasulullah SAW.
Sebagaimana tertera dalam QS Al-Ahzab (33) : 21
لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِىۡ رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنۡ كَانَ يَرۡجُوا اللّٰهَ وَالۡيَوۡمَ الۡاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيۡرًا
(21) Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.

      7. Teman hidup
Teman hidup manusia adalah teman yang shaleh.
Sebagaimana tertera dalam QS Asy-Syu’ara (26) : 83-84
رَبِّ هَبۡ لِىۡ حُكۡمًا وَّاَلۡحِقۡنِىۡ بِالصّٰلِحِيۡنَۙ
(83) (Ibrahim berdoa), “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shalih,
وَاجۡعَلْ لِّىۡ لِسَانَ صِدۡقٍ فِى الۡاٰخِرِيۡنَۙ
(84) dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian,

      8. Pasangan hidup
Pasangan hidup disini maksudnya adalah jodoh.
Sebagaimana tertera dalam QS Al-Furqan (25) : 74
وَالَّذِيۡنَ يَقُوۡلُوۡنَ رَبَّنَا هَبۡ لَـنَا مِنۡ اَزۡوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعۡيُنٍ وَّاجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِيۡنَ اِمَامًا
(74) Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Wallahu alam bishshawab.
Share:

Search in This Blog

Pesan untuk Penulis

Name

Email *

Message *

Archives

Another Blog

Tulisan Terbaru!

Witsqa Masak: Yumurtali Patates

DISCLAIMER!  Witsqa Masak merupakan kumpulan resep yang terhitung berhasil untuk dipraktekkan oleh saya. Sumber resepnya sendiri bisa berasa...